jpnn.com, BOGOR - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, revitalisasi Jembatan Otista adalah satu langkah menuju penataan infrastruktur jalan.
Hal ini mendukung Bogor bebas macet di masa depan dan konektivitas wilayah-wilayah dengan pusat kota yang lebih efisien.
BACA JUGA: Ketua DPRD Kota Bogor Raih Gelar Doktor di IPB University
Oleh karena itu, perlu ada pelebaran empat titik ruas jalan di sistem satu arah (SSA) untuk mengurai kemacetan di pusat kota.
"PR selanjutnya adalah membereskan empat simpul lagi ruas jalan agar SSA benar-benar bebas macet dan siap dilalui moda transportasi baru," ujar Atang, dalam keterangannya, Kamis (28/12).
BACA JUGA: 35 Persen Warga Bogor Masuk Daftar Penerima Bantuan Sosial, Waduh
Adapun simpul-simpul kemacetan di empat titik, yakni Jembatan Sempur di Jalan Jalak Harupat hingga pertigaan arah Taman Kencana, depan mal BTM, depan gereja Zebaoth, dan di lampu merah jalan Jalak Harupat depan Lippo Plaza Kebon Raya.
Pemerintah Kota Bogor saat ini telah menyelesaikan revitalisasi Jembatan Otista yang selama ini menjadi salah satu simpul kemacetan di jalur SSA.
BACA JUGA: Masyarakat yang Ingin Berlibur ke Puncak Bogor Harap Catat Ini
Jembatan tersebut menghubungkan warga di Kecamatan Bogor Timur dengan pusat bisnis dan pemerintahan di wilayah Kecamatan Bogor Tengah yang dulu terbelah oleh sungai Ciliwung.
Pembangunan ulang jembatan yang sebelumnya telah berdiri dari zaman kolonial Belanda itu menggunakan dana bantuan Provinsi Jawa Barat senilai Rp 52 miliar untuk pembebasan lahan.
Sementara itu, untuk pembangunan konstruksi menghabiskan dana Rp 49 miliar. Pembangunan berjalan selama sembilan bulan mulai dari April-Desember 2023. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh