Atasi Learning Gap di Indonesia, Sistem Pembelajaran Adaptif Dinilai Jadi Solusi

Selasa, 03 Agustus 2021 – 04:07 WIB
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Riset Telematika di Universitas Syiah Kuala, Kahlil Muchtar mengatakan sistem pembelajaran adaptif menjadi metode yang sangat direkomendasikan untuk kegiatan belajar, terutama di masa pandemi.

Metode ini dirancang khusus untuk memberikan pengalaman belajar yang personal, sehingga setiap siswa berkesempatan mengejar ketertinggalan ataupun mengulang pelajaran agar mampu menguasai materi secara utuh, sebelum melanjutkan ke level yang lebih sulit.

BACA JUGA: Soal Survei Lingkungan Belajar, Dede Yusuf Bilang Begini

"Tidak hanya di sekolah dan lembaga pendidikan, pendekatan pembelajaran adaptif cocok bagi siapa pun, terlepas dari latar belakang, profesi, umur, dan perbedaan level pengetahuan,” ujar Kahlil.

Sebagai contoh di Indonesia, penerapan pembelajaran adaptif digarap secara serius oleh Zenius.

BACA JUGA: Hadirkan Panduan Bagi Peminat & Existing Investor, Triv.co.id Rilis Riset Aset Kripto Terbaru

Sebagai pionir di bidang teknologi edukasi (edtech), Zenius menjadi edtech pertama di sektor K12, yang mengadopsi metode pembelajaran adaptif sejak awal Juli lalu melalui fitur terbarunya, ZenCore.

ZenCore menyediakan materi dan pelatihan adaptif untuk mengembangkan keterampilan fundamental pengguna.

BACA JUGA: Dapat Teror, Nikita Mirzani: Mental Maling, Nyoret-nyoret Salah Alamat, kok Senang Banget

Di dalamnya terdapat dua fitur utama, yakni CorePractice, tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan latihan dari 3 cabang konsentrasi utama, yaitu logika verbal, matematika, dan Bahasa Inggris.

"Kehadiran fitur ZenCore diharapkan dapat membuat proses belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Kami optimis penggunaan teknik baru ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi learning gap yang semakin terasa di tengah pandemi,” ungkap Sabda PS, Founder dan Chief Education Officer Zenius.

Saat ini, Zenius sudah menerapkan beberapa cabang ilmu AI ke dalam platform mereka, salah satunya adalah teknologi computer vision melalui ZenBot.

ZenBot memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto soal, lalu sistem akan memberikan jawaban dan penjelasan dari soal tersebut secara otomatis.

Selain itu, ke depannya, tidak tertutup kemungkinan Zenius bisa menerapkan teknologi Natural Language Processing (NLP), yang memungkinkan teknologi AI memanfaatkan data berupa tulisan.

Untuk membuka akses belajar seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia, fitur ZenCore bisa dimanfaatkan secara gratis oleh siapa saja.

Peluncuran fitur baru ini telah mendapatkan sambutan positif, di mana tercatat lebih dari 65 ribu pengguna telah mencoba ZenCore dalam waktu kurang dari sebulan.

Pengguna yang ingin mengasah keterampilan fundamental mereka bisa mencoba untuk menyelesaikan 100 level yang ada pada ZenCore, dengan lebih dari 200 ribu varian soal yang tersedia.

Hingga saat ini, Zenius menjadi salah satu platform edukasi terdepan di Indonesia, yang memiliki lebih dari 20 juta pengguna di website dan aplikasi.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler