jpnn.com, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan jam masuk sekolah tidak perlu diubah dalam rangka mengatasi kemacetan di ibu kota.
"Jam masuk sekolah untuk peserta didik tidak perlu dilakukan perubahan," kata yafrin Liputo saat memberikan sambutan pada diskusi terkait pengaturan jam kerja di Jakarta, Selasa (1/11).
BACA JUGA: Kurangi Kemacetan di Jakarta, Heru Budi Temui Irjen Fadil, Begini Rencananya
Hanaya saja, dia tidak memberikan secara memerinci alasan tidak perlu ada perubahan untuk jam masuk sekolah.
Syafrin menjelaskan tidak perlu ada perubahan jam masuk sekolah merupakan salah satu kesimpulan yang diambil pada diskusi sebelumnya.
BACA JUGA: Perlu 2 Jalan Layang Baru untuk Urai Kemacetan di Kota Bandung
Dia mengatakan berdasarkan data Polda Metro Jaya, dalam kurun waktu pukul 09.00-15.00, volume lalu lintas menurun di sejumlah jaringan jalan di Jakarta.
Sementara itu, jam sibuk pagi terjadi pada pukul 06.00-10.00 WIB dan sore pada pukul 16.00-21.00 WIB.
BACA JUGA: Atasi Macet, Akan ada Lajur Khusus Angkutan Umum di Ruas Tol
"Itu ada usulan dilakukan pengaturan agar mobilitas warga di-split (dipecah)," katanya.
Sementara itu, dalam diskusi kedua tersebut dihadiri sejumlah instansi di antaranya pelaku bisnis dan swasta termasuk dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Apindo DKI Jakarta Nurjaman dalam pemaparannya mendukung tidak ada perubahan jam masuk sekolah.
Namun, dia menekankan usulan agar jam sekolah yang berubah adalah jam masuk sekolah untuk pelajar SMA/SMK.
"Di sektor pendidikan, jam tidak berubah mungkin untuk tingkat TK, SD dan SMP," ucapnya.
Selain itu, dalam pemaparannya, sumber kemacetan diperkirakan sebanyak 40 persen karena infrastruktur jalan yang menyempit, kemudian 25 persen akibat kecelakaan lalu lintas dan 15 persen akibat cuaca buruk. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dishub Kabupaten Bekasi Dinilai Tak Punya Solusi Atasi Macet
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian