jpnn.com - JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menilai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Utara yang baru Irjen Pol Eko Hadi, memiliki tugas yang berat. Mengingat tingginya angka kejahatan yang ada, terutama terkait penyalahgunaan narkotika yang juga diduga banyak menyasar oknum aparat kepolisian.
Menurut Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan, tingginya angka kejahatan di Sumut terlihat dari laporan masyarakat yang masuk ke Kompolnas. Bahkan, reserse Polda Sumut disebut menempati urutan kedua tertinggi setelah reserse Polda DKI Jakarta yang banyak dilaporkan oleh masyarakat ke Kompolnas. Karena itu dalam waktu dekat, Kompolnas akan segera berangkat ke Medan guna menemui Kapolda Sumut yang baru, guna mengklarifikasi berbagai pengaduan yang ada.
BACA JUGA: KMP Hanya Berupaya Naikkan Posisi Tawar ke Jokowi-JK
“Penangkapan oknum aparat kepolisian di Malaysia saya kira dapat menjadi acuan bagi Kapolda Sumut yang baru dalam menekan penyalahgunaan narkoba, terutama di tingkat aparat penegak hukum,” katanya kepada JPNN di Jakarta, Rabu (3/9).
Dari data yang masuk, pengaduan terkait Polda Sumut ke Kompolnas, kata Edi, dalam setahun terakhir jumlahnya mencapai 100 pengaduan lebih. Mayoritas terkait keberpihakan penyidik dalam menangani perkara. Kemudian terkait maraknya peredaran judi (toto gelap) dan dugaan keterlibatan aparat pada narkotika.
BACA JUGA: Mendikbud Digadang dari Muhammadiyah
“Persentasenya saya tidak hafal, tapi memang terkait penyalahgunaan narkotika ini cukup tinggi juga. Karena itu Kapolda yang baru perlu segera melakukan langkah-langkah teknis. Antara lain melakukan operasi pemberantasan narkoba khusus di internal kepolisian,” ujarnya.
Menurut Edi, operasi khusus di internal sangat dibutuhkan, sehingga Polda Sumut dapat benar-benar diwujudkan sebagai garda terdepan terkait pemberantasan narkoba. Apalagi dari berbagai fakta di lapangan memerlihatkan Sumut merupakan salah satu daerah rawan penyalahgunaan narkoba.
BACA JUGA: Prestasi SBY Tercoreng Ulah Jero Wacik
Bahkan dua oknum yang ditangkap Polisi Diraja Malaysia (PDRM) memiliki keterikatan dengan Sumut. AKBP Idha Endri Prastiono sebelum dipindah ke Polda Kalimantan Barat, pernah menjabat Kasat Tipikor Poldasu. Sementara seorang oknum lainnya bintara berpangkat brigadir polisi kepala (Bripka), Harahap, berdarah Sumut.
“Saya kira beliau (Irjen Pol Eko Hadi,red) pasti mampu menjalankan tugas dengan baik di Sumut. Pengalaman beliau juga cukup, sebelumnya kan beliau menjabat Kapolda Banten. Jadi kami menilai Eko Hadi adalah orang yang tepat. Selain muda dan energik, dia dikenal perwira tinggi Polri yang tegas. Karena dia berhasil lalu di promosikan jadi Gubernur Akademi Kepolisian,” katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Sutarman resmi melantik Irjen Pol Eko Hadi sebagai Kapolda Sumut yang baru, menggantikan Irjen Pol Syarief Gunawan yang mendapat tugas baru sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Budaya.
Pelantikan dilakukan di Mabes Polri pada Rabu pagi, bersamaan dengan pelantikan 16 perwira tinggi, dimana 7 di antaranya adalah Kapolda. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akan Banyak Elit PD Tersangka, Jero Wacik Bukan yang Terakhir
Redaktur : Tim Redaksi