Mendikbud Digadang dari Muhammadiyah

Kamis, 04 September 2014 – 08:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden dan Wapres terpilih, Jokowi-Jusuf Kalla, dalam beberapa kesempatan menegaskan akan memprioritaskan kalangan profesional yang dipilih sebagai menteri di kabinet mereka.

 

Salah satu yang disorot adalah posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Posisi ini diusulkan diisi dari tokoh Muhammadiyah mengingat rekam jejak dan ketokohan orang-orang Muhammadiyah sudah diakui integritasnya.

BACA JUGA: Prestasi SBY Tercoreng Ulah Jero Wacik

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif IndoStrategi, Andar Nubowo. Dikatakan, tokoh Muhammadiyah dinilai layak menduduki posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

BACA JUGA: Akan Banyak Elit PD Tersangka, Jero Wacik Bukan yang Terakhir

Latar belakang sejumlah tokoh Muhammadiyah yang sarat pengalaman di dunia pendidikan menjadi salah satu alasan utama. Hal tersebut akan sangat membantu Presiden terpilih dalam Pilpres 2014, Joko Widodo untuk memajukan dunia pendidikan nasional.

Menurut Andar Nubowo, tokoh-tokoh Muhammadiyah sudah teruji dalam dunia pendidikan. Banyak tokohnya bahkan hingga kini menjabat sebagai rektor di sejumlah perguruan tinggi.

BACA JUGA: Mengaku ISIS, Kirim Surat Teror Buat Jokowi

"Muhammadiyah adalah organisasi yang berpengalaman di dunia pendidikan, dari sebelum Indonesia merdeka hingga kini. Sudah ratusan tahun berkiprah. Jadi selayaknya Pak Joko Widodo dan Jusuf Kalla melirik sejumlah tokoh Muhammadiyah. Ingat lho, saat ini Muhamadiyah mengelola ribuan sekolah dari TK hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia," kata Andar, kemarin.

Selain itu, lanjut Andar, kompetensi tokoh-tokoh Muhammadiyah tak perlu diragukan lagi. Mereka tak hanya cendikiawan muslim, penulis, tapi juga punya kapabilitas dalam menelurkan program-program pendidikan yang pro-rakyat.

Andar menegaskan, problem pendidikan nasional saat ini hanya bisa diatasi oleh pemimpin yang punya kapasitas, ide-ide besar, dan tentunya berpihak kepada rakyat.

"Kalau saya lihat prespektif revolusi mental yang digagas Joko Widodo membutuhkan menteri-menteri yang punya kompetensi. Saya yakin dan tahu betul di Muhammadiyah ada banyak tokoh yang memiliki konsep orisinil untuk memperbaki mental bangsa," ucapnya.

Andar melanjutkan, lembaganya sendiri telah menjaring lima tokoh Muhammadiyah yang  punya kompetensi, yakni Prof. Munir Mulkan, Prof. Suyanto, Prof. Bambang Setiaji, Dr Iwan Akib dan Dr Muhajir Effendi.

"Lima nama ini punya kompetensi. Terlebih Prof. Munir Mulkan, seorang pemikir pendidikan yang merakyat. Secara pemikiran, saya meyakini pemikiran Pak Munir sama dengan Pak Joko Widodo. Beliau bisa menjadi pembantu Presiden yang baik," ucapnya.

Sementara itu, Sona Pradeta, aktivis ikatan alumni USNI, mengatakan bahwa selayaknya tokoh-tokoh Muhamadiyah memimpin Kemendikbud.

"Terlebih, periode-periode lalu, posisi ini selalu diberikan ke Muhamadiyah. Pengabdian Muhamadiyah terhadap bangsa dan negara sudah teruji dalam sejarah," kata Sona.

Namun, kata Sona, Presiden Joko Widodo harus mampu memilih kader Muhamadiyah yang secara gagasan dan pemikiran sama. "Harus ada penjaringan bagi tokoh-tokoh Muhamadiyah yang layak. Jangan satu nama yang disetor, kirim sejumlah nama," ucapnya. (fol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Akan Jadi Tamu Agung di Beijing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler