jpnn.com - BATAM - Kasus penyanderaan kelompok sopir angkutan kota (angkot) terhadap sopir bus Trans Batam menuai kecaman dari masyarakat. Mereka menuding, tindakan anarkis yang dilakukan sopir angkot tersebut sudah kelewat batas.
"Sekarang sandera bus Trans Batam. Besok apalagi. Mau mukul sopirnya," kecam Andi, pengguna jasa Trans Batam.
BACA JUGA: Keluarga Sandera Inginkan Uang Tebusan segera Dibayarkan
Di tempat terpisah, Kapolresta Barelang Kombes Pol Helmy Santika tidak mau berkomentar banyak terkait masalah itu. Saat ditanya, Helmy mengaku masalah tersebut sudah selesai, baik sopir angkot dan sopir bus Trans Batam sudah damai.
"Kan kemarin masalahnya udah diselesaikan baik-baik," ujar Helmy singkat saat ditemui Batam Pos (Jawa Pos Group), Sabtu (23/4).
BACA JUGA: Alamak! Sopir dan Kondektur Bus Trans Batam Disandera
Menurutnya, permasalahan ini seharusnya menjadi domain Pemko Batam dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Batam. Bagaimana Dishub mensterilkan halte-halte di Batam. Membagi jadwal dan rute agar tidak terjadi lagi penyanderaan ini.
"Penyebabnya bisa saja macet. Seharusnya pukul 06.00 WIB sudah selesai jadwal Trans Batam, namun karena macet masih beroperasi. Tahu-tahu sopir angkot lihat dan tidak terima. Dishub seharusnya lebih tahu," ungkapnya lagi.
BACA JUGA: Duhââ¬Â¦ Kasihan, Pencaker Menangis Lantaran Tak Lolos Tes
Terkait tindakan anarkis yang dilakukan sopir angkot, Helmy mengaku akan membentuk tim Badan Koordinasi Lalu Lintas (Bakorlantas) Polresta Barelang. Tim ini bertujuan meminimalisir tindakan di jalanan seperti penyanderaan tersebut.
"Ini kita tawarkan ke Pemko Batam. Belum terealisasi karena masih menunggu persetujuan dari masing-masing instansi (Pemko Batam dan Polresta Barelang)," tutup Helmy.
Seperti misalnya di sisi Jalan R Soeprapto, Simpang Panbil. Seolah tak peduli dengan hak pengguna jalan lainnya, sejumlah angkutan umum seperti carry dan Bimbar yang ngetem sembarangan di sisi Jalan R Soeprapto, Simpang Panbil yang menjadi penyebab jalan macet. Tingkah para sopir tersebut dikeluhkan pengendara lainnya.
"Pagi berangkat kerja, hingga pulangpun, tetap saja macet," gerutu salah satu pengendara motor dengan kesal, Sabtu (23/4).
Sepanjang jalan di depan Plaza Batamindo, puluhan angkot kerap berhenti di badan jalan untuk mengangkut, menunggu maupun menurunkan penumpang. "Memang bagus kalau angkutan begini secepatnya dihapus, biar aman dan nyaman" ujar Nila, warga Batuaji.
Ia juga mengaku seringkali jengkel ketika melewati jalur tersebut. Belum lagi aksi para sopir yang kerap membahayakan pengendara lain karena menyalip sesuka hati.
"Kadang sesak nafas juga dibikin mereka," ungkapnya.(eja/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumanto Tak Menakutkan Lagi, Mau Bukti?
Redaktur : Tim Redaksi