jpnn.com, MALANG - Istri Capres RI Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti blusukan ke Pasar Oro-Oro Dowo di Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu (28/1) guna mengecek beberapa harga bahan pokok.
Atikoh didampingi beberapa politikus PDI Perjuangan, seperti Krisdayanti dan Dewanti Rumpoko serta puluhan sukarelawan ketika berada di pasar.
BACA JUGA: Atikoh Ungkap Kedekatan Basarah dan Ganjar, Lalu Cerita Kisah Lucu di Tanah Suci
Mantan wartawan itu sesampainya di lokasi menuju lapak pedagang sayuran milik Syaiful, lalu membeli bawang merah serta bawang putih masing-masing satu kilogram.
Sembari mencari bawang tersegar, Atikoh terlihat berdialog dengan Syaiful menanyakan harga kebutuhan pokok, seperti kol, kacang panjang, serta bawang putih dan bawang merah.
BACA JUGA: Bela Ulama, Ribuan Kiai Kampung & Pengasuh Ponpes di Kuningan Dukung Ganjar-Mahfud
"Harga bagaimana? Sayuran stabil, ya," kata Atikoh bertanya kepada Syaiful.
Syaiful mengamini informasi soal harga sayuran yang stabil, tetapi biaya untuk bawang merah dan putih sedang naik.
BACA JUGA: Alam Ganjar Diskusi Soal Ketenagakerjaan dan Kebudayaan Bareng Pelajar Tangerang
"Kalau bawang putih naik, Bu," kata Syaiful.
Dari pedagang sayuran, Atikoh berturut-turut menuju lapak penjual alpukat, tempe, tahu, dan telur ayam kampung.
Ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu tampak membeli barang di beberapa tempat, lalu membagikan ke warga.
Atikoh selanjutnya menuju pintu keluar Pasar Oro-Oro Dowo sehabis berbelanja sekaligus mengecek harga bahan pokok. Namun, langkah Atikoh terhenti.
Wanita kelahiran Jawa Tengah itu berdiri di depan lapak pedagang sayuran dan melihat daun pepaya yang digodok.
Dia kemudian menanyakan ketahanan sayuran apabila pedagang lebih dahulu menggodok komoditas itu sebelum dijual di pasar.
"Ini tahan berapa lama," tanya Atikoh kepada pedagang sayuran.
"Ini tahan seminggu (ketahanan sayur yang digodok, red)," kata pedagang.
Atikoh tampak kaget mendengar jawaban pedagang bahwa kondisi sayuran tetap segar selama sepekan untuk bisa dijual ke pasar.
"Hah? Seminggu? Kok, bisa," ujarnya.
"Ini sudah direbus soalnya," kata pedagang.
Atikoh setelah bertanya tampak mengangguk, lalu tersenyum.
Dia kemudian memohon pamit ke pedagang untuk keluar dari area Pasar Oro-Oro Dowo.
Ditemui setelah blusukan, dia mengaku terkesan dengan fasilitas di Pasar Oro Oro Dowo yang tertata baik.
"Bersih banget, jadi, kayanya pengin keliling di semua tempat terus barang-barangnya segar-segar," kata Atikoh.
Dia mengatakan mayoritas barang yang dijual di Pasar Oro-Oro Dowo berkualitas bagus, karena Kota Malang, Kabupaten, dan Kota Batu menjadi daerah penghasil sayuran kelas atas.
"Sebab, memang daerah Malang Raya, ya, Batu Malang, kemudian Kabupaten Malang, terutama itu, banyak sekali menghasilkan sayuran-sayuran yang bermutu," kata Atikoh. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Aristo Setiawan