Atlet Dancesport Harumkan Nama Bangsa dengan Raihan 9 Medali Emas di Kompetisi Internasional

Kamis, 05 September 2024 – 21:20 WIB
Atlet cilik Dancesport pertama indonesia, Angelaida Agil Maharanny menorehkan tinta emas di kancah internasional dengan meraih sembilan medali emas di kompetisi tiga negara. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, JAKARTA - Atlet cilik Dancesport pertama indonesia, Angelaida Agil Maharanny menorehkan tinta emas di kancah internasional dengan meraih sembilan medali emas di kompetisi 3 negara, yang diselenggarakan di Malaysia, Taiwan, dan Korea, Agustus-September 2024.

Atlet cilik yang berasal dari Yogyakarta itu merupakan siswi kelas 4 SD Budi Utama, Yogyakarta yang berlatih di sekolah dansa Yud’s Ballroom Dancesport. Sekolah dansa tersebut beralamatkan di Gg. Sulawesi I/3 Purwosari, Ringroad Utara Jl. Kaliurang KM 5,5 Yogyakarta.

BACA JUGA: Hikmat Ramdani-Leani Ratri Sabet Emas Pertama Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Angelaida adalah atlet dancesport pertama Indonesia yang memperoleh total 9 medali emas, 7 perak dan 4 perunggu di kejuaraan internasional di 3 negara.

Angelaida mendapatkan 9 medali emas dalam ajang kompetisi yang diikuti lebih dari 50 negara di dunia yang mengirimkan atlet terbaiknya untuk berkompetisi lewat perjalanan kompetisi yang sangat panjang.

BACA JUGA: Hasil ASBC 2024, Zidane Cahyo Kalah, Muhammad Yusuf Bawa Medali Emas

Laga pertama yang diikuti Angelaida adalah The 4TH, Kuala Lumpur City International Ballroom Championship 2024 pada 25 Agustus 2024 dengan perolehan 5 medali emas di kategori open standard U-10.

Kemudian perjuangan berat dialami oleh Angelaida di kompetisi 2024 Kaohsiung Open Dance Festival to the world 29TH Agustus 2024 di Fengshan Sports Park – Kaohsiung, Taiwan.

BACA JUGA: Dua Ganda Putra Indonesia Tampil Perkasa di ASBC 2024, Aquino/Alexius Raih Medali Emas

Laga paling berat bagi Angelaida saat masuk di kategori open standard dan latin U-15. Sementara Angelaida saat itu masih berusia 9 tahun. Pada kompetisi itu, Angelaida mendapatkan 5 medali perak dan 2 perunggu.

Atas prestasinya, Angelaida berhak menuju kompetisi terakhir yaitu 2024 KDO Worldcup Open Dance Championship di Seoul Korea pada 1 September 2024.
Angelaida berlaga di kategori open standard dan latin U10 dengan perolehan 4 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.

Angelaida sempat bersaing ketat di kompetisi di Kuala Lumpur dan Korea dengan atlet dari Kazakhstan dan Thailand. Berkat asuhan dan polesan dari tangan dingin Coach, Deddy Ratmoyo dan Dyan Dwi Nita biasa di panggil Coach Ita yang merupakan seorang maestro dancesport Indonesia, ditambah sentuhan dari Coach Sonny, Coach Fina dan Coach Rama, menjadikan Angelaida mampu memperoleh 4 emas.

Dalam setiap kategori yang diikuti Angelaida bersaing dengan puluhan kompetitor dari negara lain menjadikan Angelaida semakin bersemangat.

Ditambah para juri yang berasal dari puluhan negara membuat penilainya semakin objektif bagi semua atlet.
Putri Agus EH dan Aldila Miska ini akhirnya menjadi satu-satunya atlet dancesport pertama Indonesia yang meraih banyak prestasi di 3 negara sekaligus.

Agus sapaan dari ayah Angelaida mengatakan kompetisi yang diikuti anaknya tidak berorientasi pada raihan medali.

"Motivasi yang ditanamkan bukan untuk mengejar medali emas semata. Melainkan sebagai ajang untuk melatih mental, karakter dan pengalaman Angelaida, jadi juara itu hanya bonus," ujar Agus dalam siaran persnya, Kamis (5/9).

Agus menambahkan bahwa dia lebih tertarik dengan kompetisi di luar negeri. Sebab, kata dia hal itu didasari dengan keberadaan kompetitor yang mumpuni dan obektifitas juri dibandingkan dengan dalam negeri.

"Kami juga tidak tertarik untuk ikut organisasi dancesport di Indonesia yang di bawah KONI, IODI (Ikatan Olahraga Dansa Indonesia) lantaran memiliki aturan yang sangat merugikan dan berpotensi bisa mengganggu perkembangan mental anak," katanya.

Agus membeberkan, pihak keluarga memilih sekolah dansa Yud’s Ballroom Dancesport karena sesuai dengan yang diajarkan di SD Budi Utama, Yogyakarta.

Penekanan pada proses saat latihan yang benar untuk pembentukan mental, karakter dan budi pekerti yang baik.

“Angelaida sangat di support oleh sekolahnya selama ini”, kata Dila sapaan dari ibunda Angelaida.

Agus pun mengaku tidak bisa menutupi rasa haru dan bangga saat bendera merah putih berkibar mengiringi pencapaian Angelaida.

Ditambah, sambung dia hal yang menghebohkan disaat para juri dari banyak negara yang tertarik untuk melatih Angelaida.

"Bahkan banyak yang menawarkan untuk membina Angelaida menjadi atlet yang mewakili negara mereka," katanya.

Adanya ketertarikan terhadap Angelaida pun disambut positif pemegang 9 medali emas itu. Sayangnya, tawaran dan ketertarikan itu dijawab dengan penuh kepolosan dari Angelaida.

"Belajar, semangat, fokus, happy saat berdansa dan tidak penting juara atau tidak," ungkap Angelaida. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Koleksi 5 Medali, Sumsel Bertengger di 7 Besar Perolehan Medali Sementara PON XXI


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler