jpnn.com - JAKARTA – Mungkin sudah nasib cabang olahraga (cabor) yang belum memberi bukti medali untuk dipangkas atletnya. Cabor vovinam, muay, dan petanque dipaksa harus mengurangi jumlah atletnya menjelang SEA Games XXVII/2013 Myanmar.
Vovinam yang menggelar pelatnas sebanyak 35 atlet dikurangi menjadi 20 orang. Lalu muay dari semula 11 menjadi empat. Sedang petanque hingga kemarin (22/11) masih tarik ulur di Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
BACA JUGA: Andik dkk Sudah Libas Papua Nugini 6-0
Wakil pengurus Federasi Vovinam Indonesia (FVI) M.Shiddiq menyebutkan cukup kecewa dengan keputusan itu. Apalagi alasan yang diungkapkan adalah vovinam tak lolos administrasi karena belum terdaftar anggota KOI.
“Padahal sebelumnya disepakati, tak ada pencoretan cabor. Namun akhirnya bahwa kuota tiap cabor diberlakukan. Kita menerima saja dulu dan buktikan di Myanmar,” ucap Shiddiq.
BACA JUGA: Pelatnas Balap Sepeda Pangkas Atlet
Mengaca hasil pada SEA Games 2011 lalu, ketika Indonesia menjadi tuan rumah sebanyak lima emas, satu perak, dan delapan perunggu berhasil disumbangkan. Rupanya raihan tersebut belum memberi garansi rasa aman meraih medali buat KOI.
Koordinator cabor beladiri Satlak Prima Silvia Kristina menyebutkan masih bergiat melakukan lobi kepada KOI. Apalagi penghilangan 15 atlet vovinam tersebut tak diikuti dengan penurunan target medali.
BACA JUGA: Dortmund Ingin Buktikan Muenchen Bisa Dikalahkan
“KAlau mau jujur harus ada rasionalisasi dong. Yang semula 35 atlet dibebani lima medali emas, sekarang menjadi 20 orang harusnya menjadi tiga emas,” tutur Silvia. Mantan atlet anggar itu lantas mengucapkan tertib administrasi di masa menjelang SEA Games ini kurang pas.
Di sisi lain, chef de mission (CDM) Indonesia di SEA Games Myanmar Aslizar Tanjung mengakui jumlah kontingen Indonesia kembali menyusut. Dari semula 674 menjadi 662 atlet. Kehilangan itu disebabkan karena banyak nama atlet yang terdaftar dobel.
Khusus untuk muay, vovinam, dan petanque Aslizar menyebutkan hasil validasi dan sinkronisasi jumlah atlet ketiganya memang sudah sesuai technical handbook. Kalau mau memprotes, waktu yang ada sudah telat.
“Kita akan DRM (Delegate Registration Meeting,red.) pada tanggal 27 November mendatang di Myanmar. Pada pertemuan itu kita bawa nama final yang ikut SEA Games. Jadi, yang ada itulah yang terbaik,” sebut Aslizar. (mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Shahar Absen Latihan Sepekan Bersama Persib
Redaktur : Tim Redaksi