BACA JUGA: Jamaah Dua Masjid Diberondong
Rencananya, Australia akan memasukkan berkas gugatan tersebut pekan depan."Kami ingin mengakhiri ritual pembantaian paus di Samudera Selatan (Samudera Antartika) atas nama ilmu pengetahuan," tegas Menteri Perlindungan Lingkungan Peter Garrett, seperti dikutip Agence France-Presse
Garrett berharap, dengan membawa kasus tersebut ke ranah hukum, Australia bisa menghentikan aksi brutal perburuan paus di Samudera Antartika selamanya
BACA JUGA: Sudah 1000 Tentara AS Tewas di Afghanistan
"Mudah-mudahan langkah ini berujung pada penghentian permanen," ujarnyaTerpisah, Menteri Luar Negeri Stephen Smith menyatakan bahwa langkah hukum itu sengaja ditempuh, karena Australia menginginkan solusi diplomatik
BACA JUGA: PM Australia Marah
Dan, satu-satunya cara untuk mendapatkan solusi tersebut adalah dengan melibatkan hukumApalagi selama ini, upaya lain lewat perundingan dengan Jepang atau berdebat dengan Komisi Paus Internasional (IWC), selalu gagal membuahkan hasil."Pemerintah Australia jelas tidak menganggap remeh keputusan iniTapi, tanggapan dari negara-negara pemburu paus atau IWC selalu bertentangan dengan tujuan Australia untuk melestarikan paus," tandas Smith pula, seperti dilansir Associated PressKendati demikian, dia yakin kalau langkah serius Australia dengan melibatkan Mahkamah Internasional itu tidak akan mengoyak hubungan Tokyo-Canberra.
Sementara itu, dari Tokyo dilaporkan bahwa Menteri Perikanan Jepang Hirotaka Akamatsu kecewa mendengar langkah Australia"Kami menyesalkan keputusan (Australia) ini," ujarnyaLagipula, menurut Akamatsu, ritual perburuan paus yang dilakukan Jepang berkekuatan hukumSebab, saat ini, peraturan tentang komersialisasi paus sedang dibekukan.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang juga menyesalkan langkah Negeri Kangguru tersebut"Jika sampai disidangkan, kami akan tetap berupaya menjelaskan kepada mereka, bahwa perburuan paus untuk keperluan riset yang kami lakukan ini dilindungi undang-undangYakni, pasal 8 peraturan internasional tentang paus," tandas Jubir Kemlu Jepang, Hidenobu Sobashima(hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut Ancam Tutup Akses ke Kaesong
Redaktur : Tim Redaksi