Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan perbatasan internasional akan dibuka kembali pada November bulan depan untuk negara bagian yang telah mencapai tingkat vaksinasi 80 persen, dimulai dengan New South Wales (NSW) yang beribu kota Sydney.
Warga Australia dan penduduk tetap (PR) yang sudah divaksinasi dua dosis dan tiba di NSW akan diperbolehkan menjalankan karantina di rumah selama seminggu, ketimbang harus membayar ribuan dolar untuk dikarantina di hotel selama dua minggu.
BACA JUGA: Di Australia, Vape dengan Nikotin Lebih Murah dari Sebungkus Rokok
Langkah ini juga sekaligus untuk menguji coba negara bagian NSW untuk melihat seberapa berhasil melakukan karantina di rumah bagi mereka yang pulang ke Australia.
PM Morrison mengatakan Pemerintah Australia juga akan mempertimbangkan perjalanan ke luar negeri tanpa karantina hotel dengan beberapa negara, seperti Selandia Baru, "ketika keadaan sudah aman untuk melakukannya".
BACA JUGA: Nestapa Pekerja Migran di Singapura, Mati Rasa karena Lockdown
"Sudah waktunya untuk memberikan kembali kehidupan kepada warga Australia," kata PM Morrison.
"Kita telah menyelamatkan nyawa. Kita telah menyelamatkan mata pencaharian mereka, tetapi kita harus bekerja sama untuk memastikan warga Australia dapat memperoleh kembali kehidupan yang pernah mereka miliki di negara ini."
BACA JUGA: Pakar Mengingatkan Vaksinasi Efektif Melindungi Anda dari Sakit yang Parah Jika Tertular COVID-19
Mereka yang mau ke luar atau masuk ke Australia harus divaksinasi lengkap dengan vaksin yang disetujui untuk bisa menjalankan karantina rumah, kecuali mereka yang berusia di bawah 12 tahun atau dikecualikan karena alasan medis.
Badan pengawas obat Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA) sebelumnya baru mengakui vaksin Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Janssen.
Tapi kini mereka mengatakan vaksin Sinovac buatan Tiongkok dan vaksin Covishield buatan India akan dianggap sebagai "vaksin yang diakui", saat menentukan apakah seorang pelancong internasional yang datang ke Australia sudah divaksinasi sesuai dengan ketentuan.
Pengakuan vaksin tersebut akan menghilangkan hambatan bagi mahasiswa dan pelajar internasional yang ingin belajar di Australia. Jumlah kedatangan tak akan lagi dibatasi
Australia Selatan dengan ibu kota Adelaide juga akan dapat memperbolehkan karantina di rumah untuk mereka yang datang dari luar negeri, saat 80 persen warganya yang berusia di atas 16 tahun sudah divaksinasi penuh.
PM Morrison mengatakan Pemerintah Australia juga akan memberikan dukungan tambahan kepada negara-negara bagian yang setuju untuk menerapkan karantina rumah.
"Untuk memaksimalkan jumlah warga Australia yang dapat pulang, pemerintah kami juga menawarkan penerbangan yang difasilitasi ke negara bagian mana pun yang setuju untuk memulai uji coba karantina rumah tujuh hari bagi warga Australia yang kembali," kata PM Morrison dalam sebuah pernyataan.
Sementara bagi mereka yang pulang ke Australia dan belum divaksinasi akan diminta untuk karantina hotel selama dua minggu.
Pemerintah juga akan bekerja sama dengan setiap negara bagian untuk menghapus batasan jumlah perjalanan bagi mereka yang sudah divaksinasi.
Tes COVID-19 diperkirakan akan terus menjadi bagian dari syarat saat hendak melakukan perjalanan, tetapi pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menggunakan tes antigen sebagai bagian dari pengaturan.
Perbatasan internasional Australia ditutup pada Maret 2020 karena pandemi COVID-19.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menelepon Orang Tercinta Akan Memberikan Efek yang Sama dengan Memakan Kue Atau Cokelat