Australia Kecolongan, Virus Corona Kembali Merajalela

Kamis, 25 Juni 2020 – 15:41 WIB
Penularan virus corona. Foto: Pixabay

jpnn.com, MELBOURNE - Australia mencatat kenaikan jumlah kasus virus corona terbesar dalam jangka waktu dua bulan terakhir, Rabu (25/6). Semua tenaga kesehatan hingga militer pun dikerahkan demi membendung gelombang kedua wabah mematikan tersebut. 

Sebanyak 33 orang di Negara Bagian Victoria telah dinyatakan positif dalam 24 jam terakhir. Sudah sembilan hari berturut-turut daerah itu mencatatkan dua digit kasus baru.

BACA JUGA: Jumlah Data Pasien Corona Bertambah per Hari, Ini Penjelasan Pakar Gugus Tugas Covid-19

Putus asa untuk menahan wabah itu, pemimpin negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan pihak berwenang mulai melakukan tes virus corona di seluruh pinggiran kota yang terkena dampak terburuk.

"Kami memiliki ambulans dan sejumlah mobil van yang benar-benar akan berada di ujung jalan yang dilewati orang-orang," kata Andrews kepada wartawan di Melbourne.

BACA JUGA: Peningkatan Kasus Corona di Melbourne Tak Hentikan Warga Bepergian ke Sydney

"Kami akan melihat jumlah (kasus) ini meningkat dalam beberapa hari mendatang," ujarnya.

Meningkatnya jumlah kasus baru COVID-19 terjadi hanya beberapa pekan setelah Australia mulai melonggarkan aturan batasan sosial, dan pihak berwenang meyakini bahwa peningkatan kasus baru berasal dari pertemuan keluarga yang dihadiri oleh orang-orang dengan gejala ringan COVID-19.

BACA JUGA: Bayi Dicium-cium Saat Kegiatan Takziah, Pulang Langsung Positif Corona, Klaster Baru

Khawatir dengan peningkatan kasus infeksi baru, ribuan orang telah berbondong-bondong ke pusat-pusat pengujian, sementara dua perusahaan ritel terbesar Australia, Woolworths Group dan Coles, telah memberlakukan batasan baru tentang jumlah barang-barang tertentu yang dapat dibeli pelanggan di tengah serangkaian aksi membeli karena panik (panic buying).

Jumlah kematian akibat COVID-19 di Australia pada Kamis direvisi menjadi naik setelah tes menunjukkan seorang pria berusia 85 tahun yang meninggal pada bulan April telah terjangkit virus corona.

Australia sekarang telah mencatat 104 kematian dari lebih dari 7.500 kasus infeksi corona.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia memiliki perlindungan untuk mencegah penyebaran virus corona di luar kendali pihak berwenang, saat ia mendesak negara-negara bagian dan wilayah-wilayah untuk terus membuka kembali usaha-usaha besar ekonomi.

"Kita harus hidup berdampingan dengan COVID-19. Virus itu tidak akan pergi begitu saja. Namun, kita harus terus maju," kata Morrison kepada wartawan di Sydney.

Australia telah berkomitmen untuk menghapus sebagian besar pembatasan jarak sosial pada akhir Juli, tetapi setiap negara bagian akan menentukan kapan dan bagaimana pelonggaran dilaksanakan.

Akan tetapi, perbatasan internasional Australia tetap ditutup. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler