jpnn.com - EKSEKUSI mati terhadap dua warga negara Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang kini sudah diisolasi di Pulau Nusakambangan sudah tinggal hitungan hari. Meski demikian pemerintah Australia tetap berharap agar dua warganya masih bisa diselamatkan.
Pemerintahan di Negeri Kanguru Kanguru itu mengharapkan adanya maaf dari Presiden Joko Widodo untuk terpidana mati yang dikenal dengan sebutan duo Bali Nine itu.
BACA JUGA: Gempa Guncang Nepal, 1.130 Tewas
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop menyatakan, tidak ada untungnya jika akhirnya Andrew dan Myuran dieksekusi. Menurutnya, eksekusi justru akan membawa banyak kerugian.
BACA JUGA: Cewek Ini Nekat Bikin Tato di Wajah, Cari Kerja pun Susah
Bishop mengaku sudah berbicara dengan orang tua Myuran untuk memastikan bahwa pemerintah Australia masih tetap berupaya menyelamatkan duo Bali Nine. Salah satunya adalah dengan meminta Presiden Joko Widodo memaafkan Andrew dan Myuran.
BACA JUGA: Paspor-Paspor yang Memiliki Kesaktian Luar Biasa di Dunia
Bishop lantas menyinggung tentang adanya gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) tentang hukuman mati.
Selain itu, ia juga mengingatkan adanya pengaduan ke Komisi Yudisial (KY) terkait integritas hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada Andrew dan Myuran. “Klaim ini harus didengar,” katanya seperti dikutip Sydney Morning Herald.
Namun, sikap pesimistis justru ditunjukkan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot. Meski pemerintah Australia sudah mendapatkan notifikasi dari pemerintah Indonesia tentang rencana eksekusi mati atas duo Bali Nine, tapi sampai saat ini Abbot mengaku belum tahu persis kapan dua warganya bakal didor oleh regu tembak di Pulau Nusakambangan.
Menurut Abbot, sepertinya sudah terlambat untuk berupaya menghindarkan Andrew dan Myuran dari regu tembak. “Saya rasa selalu ada harapan sepanjang ada kehidupan, tapi ini jelas sudah terlambat,” katanya.(theage/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Singapura Peringkat Pertama Negara Paling Bahagia di Asia
Redaktur : Tim Redaksi