Australia Menjatuhkan Sanksi Terhadap Puluhan Orang Rusia Penyebar Hoaks

Jumat, 25 Maret 2022 – 13:17 WIB
Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne berbicara melalui kanal YouTube Sekretariat FPCI, Jakarta, Kamis (9/9/2021). ANTARA/Katriana/am.

jpnn.com, SIDNEY - Australia terus melakukan sejumlah upaya untuk mendesak Rusia segera menghentikan invasinya ke Ukraina.

Terbaru, negara tersebut menjatuhkan sanksi terhadap 22 orang Rusia.

BACA JUGA: Perusahaan Rusia Bantu Program Peluru Kendali Korut, Amerika Serikat Tak Terima

Menurut Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne, ke-22 orang tersebut dijatuhi sanksi karena menyebar berita bohong terkait invasi Rusia ke Ukraina.

"Mereka propagandis dan mata-mata penyebar informasi tidak benar," ujar Payne dalam keterangannya.

BACA JUGA: China Bersimpati ke Rusia, Amerika Serikat Khawatir

Sanksi dijatuhkan kepada editor berbagai organisasi media, termasuk Russia Today.

Kemudian, Strategic Culture Foundation, InfoRos dan NewsFront.

BACA JUGA: Amerika Permalukan Diplomat Rusia, Kremlin Janjikan Pembalasan

Sanksi juga dijatuhkan terhadap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan sejumlah anggota keluarganya.

Menurut Payne, Belarusia terus memberikan dukungan strategis kepada Rusia, termasuk mengerahkan pasukan militer.

"Tindakan itu merupakan serangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina," kata Marise Payne.

Karena itu, Australia menjatuhkan sanksi kepada Presiden Belarusia dan para anggota keluarganya.(Antara/Reuters/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler