Kawan dari remaja Sydney yang muncul dalam video propaganda ISIS membela keputusan rekannya untuk bergabung dengan kelompok teroris tersebut.

 

BACA JUGA: Robot Ini Bisa Jadi Pemandu Tur Museum Keliling

Dalam video yang ditujukan langsung pada Perdana Menteri Tony Abbott itu muncul Selasa (21/10) menampilkan remaja berusia 17 tahun Abdullah Elmir  yang mengatakan kelompok teroris ISIS tidak akan berhenti berjuang hingga mampu mengendalikan setiap negara. Video tersebut telah menuai kecaman dikalangan kelompok muslim Australia dan juga pemimpin politik yang memandang video propaganda itu sebagai cuplikan video yang 'mengerikan' dan semakin menegaskan mengapa negara-negara barat harus segera menghentikan penyebaran ISIS di seluruh Timur Tengah. Penelusuran ABC mendapati Elmir merupakan pelajar di Sekolah Menengah Condell Park di Sydney dan telah menghilang sejak Juni lalu bersama dengan remaja laki-laki Australia lainnya berusia 16 tahun. Diyakini keduanya telah berangkat ke Turki dan kemudian menyeberang ke perbatasan menuju Suriah untuk bergabung dengan militan ISIS, namun remaja laki-laki lainnya sudah kembali ke rumahnya. Sebelum berangkat ke Timur Tengah, Elmir dikenal sebagai remaja yang menyukai theater dan tahun lalu ketika duduk di kelas 10 dia pernah menulis hendak mengejar impiannya untuk mendapatkan peran besar di dunia pertunjukan.
Salah satu teman Elmir mengatakan kepada ABC lewat media sosial kalau 'teman-temannya mengaku sangat terkejut dengan kepergiannya yang mendadak'. "Kepergiannya yang mendadak menimbulkan banyak kecurigaan di media sosial," katanya. "Kawan dekatnya berusaha mengajak rekan-rekannya untuk menghormati keputusan Elmir dan tidak mengutuknya," Rekannya yang lain melalui akun Facebook ABC mengatakan : " Jangan pernah menilai orang dari situasi yang tidak pernah kita alami sendiri, Jangan pernah menilai keputusan orang yang tidak pernah kita hadapi sebelumnya," Ekstrimis muda termotivasi oleh isolasi sosial Pemimpin Komunitas Muslim di Australia mengecam video yang menampilkan Elmir dan mengkhawatirkan masa depan Elmir. Silma Ihram daro Asosiasi Perempuan Muslim Australia mengatakan dia sedih melihat Elmir telah dimanfaatkan oleh ektrimis Islam dan memperingatkan perlunya dilakukan lebih banyak kegiatan deradikalisasi dikalangan remaja. "Saya sangat kecewa melihat ada seorang remaja yang merusak kehidupannya dengan cara seperti ini dan marah dengan orang yang menipunya dengan membuatnya berpikir kalau dia bisa menjadi pahlawan dengan menjadi bagian dari kampanye kelompok teroris itu," katanya. "Kami yakin ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendukung para pemimpin agama, mereka yang membimbing generasi muda untuk mendukung keluarga-keluarga yang rentan itu melalui kegiatan intervensi yang strategis," Lydia Shelly, pengacara pada Jaringan Hukum Muslim, mengatakan mereka juga sedang berusaha mencari tahu apa yang menyebabkan remaja dari Bankstown itu untuk bergabung dengan kelompok ISIS.  "Saya juga sangat khawatir dengan anak ini yang telah membuat suatu keputusan konyol dan sangat bodoh untuk pergi ke sana," katanya.  "Kita perlu memahami isu-isu radikalisasi dan apa yang menarik remaja , terutama remaja pria terhadap organisasi-organisasi teroris seperti ini," katanya. Pekerja di komunitas muslim yang tidak bersedia identitasnya diungkapkan sudah pernah melakukan workshop deradikalisasi dan mengatakan remaja muslim kerap termotivasi bergabung dengan organisasi teroris karena terisolasi secara sosial. "Beberapa alasan yang kerap muncul adalan perasaan keprihatinan yang mendalam mengenai ketidakadilan yang terjadi di luar negeri atau untuk mengakomodasi kebutuhan untuk melakukan sesuatu terkait situasi tersebut," katanya. "Dan kelompok teroris di luar negeri itu dipandang sebagai jalan  untuk mengungkapkan kebutuhan yang mereka yakini dengan cara yang nyata, meskipun sudah jelas-jelas  salah." UU baru diperlukan untuk melawan ekstrimisme Sementara itu Sekretaris Parlemen Perdana Menteri, Josh Frydenberg mengatakan keputusan Elmir untuk bergabung dengan ISIS dan dirilisnya video propaganda itu menunjukan mengapa diperlukan UU kontra terorisme yang baru. "Video itu mengingatkan ancaman yang kita hadapi dengan adanya radikalisme di kalangan generasi muda," katanya. "Itu mengapa pemerintah memutuskan bertindak cepat namun terukur dan penuh pertimbangan untuk memperkenalkan UU baru dan menggunakan sumber daya intelejen dan penegakan hukum yang lebih baik sehingga bisa menghadapi tantangan ini dan melindungi warga," Pemerintah berharap UU yang mengatur sanksi warga yang berjuang dengan kelompok teroris di luar negeri itu akan dapat disetujui parlemen dua pekan mendatang. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Australia, Sushi Lebih Popular Dibandingkan Makanan Asia Lainnya

Berita Terkait