Australia Sekarang Dipimpin Wanita

Jumat, 25 Juni 2010 – 09:07 WIB
GANTI - Julia Gillard (PM Australia yang baru) dan Kevin Rudd (PM yang digantikan). Foto: ABC.net.au
CANBERRA - Sejarah itu diukir Julia GillardKemarin (24/6) dia menjadi perempuan pertama yang memimpin Australia

BACA JUGA: Korsel Rombak Petinggi Militer

Gillard yang sebelumnya menjabat deputi perdana menteri itu menggantikan Kevin Rudd yang mundur dari kursi nomor satu di pemerintahan tersebut.

Dengan suksesi itu, Gillard menjadi perdana menteri ke-27 di Negeri Kanguru tersebut
Dalam pemerintahannya, dia didampingi Wayne Swan sebagai deputi perdana menteri.

Gillard sejatinya bukan asli Australia

BACA JUGA: Napi Kanibal Disidang

Dia lahir pada 1961 di Barry, Wales
Pada umur empat tahun, dia dibawa keluarganya bermigrasi ke Adelaide, Australia, untuk mencari iklim yang lebih hangat demi kesehatan paru-parunya

BACA JUGA: Banjir Hilangkan 1.000 Orang

Gillard adalah pengacara sekaligus politikus suksesMeski begitu, masih ada yang berpendapat dia tidak layak memimpin Australia karena bukan asli benua selatan itu.

Pergantian tersebut memang mengejutkanSebab, Rudd pernah dianggap sebagai "pahlawan" Partai BuruhDia memimpin partai tersebut memenangi Pemilu 2007 setelah sebelas tahun hanya menjadi oposisi.

Tapi, popularitas Rudd terus merosot sehingga Partai Buruh memutuskan mencari pemimpin anyar agar bisa kembali berjaya pada pemilu mendatang, Oktober 2010BBC melansir, Rudd mengundurkan diri dari pemungutan suara untuk mencari pemimpin Partai Buruh tersebutDengan kata lain, dia "membiarkan" Gillard memimpin Partai Buruh dan menjadi perdana menteri.

Salah satu hal yang mengakibatkan popularitas Rudd anjlok adalah rencana meningkatkan pajak pertambangan hingga 40 persenAwalnya, kebijakan itu begitu populisSebab, dia mengampanyekan sudah waktunya keuntungan perusahaan yang begitu banyak itu dibagi kepada masyarakat AustraliaTapi, BHP Billiton, perusahaan tambang terbesar di benua tersebut, mengatakan bahwa pajak baru tersebut bisa mengakibatkan cost perusahaan bertambahJika demikian, investasi baru bakal seret dan memengaruhi ekonomi AustraliaAkhirnya, citra Rudd yang awalnya begitu populer pun merosot.

Kepada media, Gillard mengatakan meminta para koleganya mendukung perubahan pimpinan pemerintahan"Saya yakin bahwa sebuah pemerintahan yang baik (di negeri ini, Red) telah kehilangan arah dan berisiko pada pemilu berikutnyaSaya tidak mau diam," tutur Gillard.

Sementara itu, dalam pidato terakhirnya di gedung parlemen kemarin, Rudd sangat emosionalDia menangisDia menyatakan begitu bangga terhadap langkah perdananya meratifikasi Protokol Kyoto untuk mengurangi efek rumah kaca dan emisi gas buang pada 2007"Tapi, saya tidak begitu bangga melihat fakta bahwa pada kesempatan ini saya mewek," canda Rudd yang terus berusaha menahan air mata ituMedia dan staf parlemen yang menghadiri acara pidato tersebut tertawa.

Rudd menuturkan akan terus melayani pemerintahan dengan berbagai cara yang memungkinkanDia juga mengakui bahwa Partai Buruh memerlukan pemimpin yang menimbulkan optimisme partai dalam pemilu empat bulan lagi(AFP/c11/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Taipan Australia Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler