Kurangnya pekerja di sektor penting seperti pertambangan, konstruksi dan perhotelan membuat pemerintah negara bagian kawasan Australia Utara atau Northern Territory (NT) dan sektor swasta di sana mencoba mendatangkan pekerja dari seluruh dunia.

Terkadang mereka juga harus bersaing dengan negara bagian lain di Australia.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Bharada Eliezer Divonis Satu Tahun Enam Bulan Penjara

Pemerintah NT minggu ini mengumumkan adanya kampanye baru untuk mencari pekerja sebagai bagian dari program bernilai Rp130 miliar untuk mendatangkan 100 pekerja dari Inggris.

Mereka akan bekerja di sektor perhotelan, seperti pub dan restoran.

BACA JUGA: Menaker Ida Ungkap Industri Pertambangan di Sultra Butuh Tenaga Kerja Berkompeten

Kampanye yang dipimpin oleh Hospitality NT dan didukung oleh pemerintah tersebut, akan mengirimkan 20 delegasi dari kalangan industri tersebut ke berbagai daerah di Inggris dan Irlandia guna menarik mereka yang berminat bekerja di Australia.

Sebelumnya kalangan industri pertambangan sudah mengadakan pameran di India dan Filipina untuk merekrut 600 pekerja baru di sektor industri dan pertambangan.

BACA JUGA: Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo Divonis Mati, Putri Candrawathi 20 Tahun Penjara

Kurangnya pekerja di berbagai sektor di negara bagian dengan ibu kota Darwin tersebut sudah sangat terasa selama beberapa tahun terakhir.

Khususnya selama liburan musim panas beberapa bulan terakhir, yang salah satunya disebabkan karena pandemi COVID-19.

Menteri Bisnis, Pelatihan dan Pekerjaan NT Paul Kirby mengatakan lebih banyak pekerja dibutuhkan khususnya menjelang musim puncak liburan berikutnya.

"Kami menyadari beberapa bulan mendatang adalah masa-masa yang penting, khususnya untuk Darwin, namun juga untuk seluruh Northern Territory. Banyak acara yang sudah dipersiapkan," katanya,

"Kami memerlukan banyak pekerja dan pekerja asing merupakan bagian dari semua ini."

Hayley Wynn yang sebelumnya berasal dari Inggris kini menjadi manajer di jaringan rumah minum Charlie's of Darwin dan merupakan salah seorang yang akan berangkat ke Inggris.

Dia mengatakan ingin lebih banyak mempromosikan Darwin untuk menarik para pekerja agar datang ke sana, melebihi Sydney atau Melbourne.

"Saya senang dengan kesempatan yang diberikan Darwin untuk saya, hal yang tidak bisa saya dapatkan di negara bagian lain Australia," katanya.

Bagi pemilik rumah minum Brewing Co di Alice Springs Kyle Pearson, kondisi kurangnya pekerja saat ini disebabkan oleh sedikitnya pekerja yang melakukan perjalanan melewati NT selama pandemi.

Karenanya bisnisnya tidak bisa berkembang dengan baik di saat industri wisata dan perhotelan mulai bangkit kembali saat ini.

"Setelah COVID kami belum melihat para 'backpacker' yang kembali dan biasanya kami mempekerjakan mereka," katanya.

"Karena tidak cukup pekerja, kami tidak bisa melayani jumlah orang yang biasanya kami layani, jadi pendapatan kami berkurang karena kami kekurangan pekerja."

Kyle berharap usaha mendatangkan pekerja ini akan membuahkan hasil, sehingga dia bisa mendapatkan cukup pekerja bagi bisnisnya.

"Saya kira data tingkat pengangguran resmi di Australia menjelaskan semua ini, tidak cukup orang di Australia saat ini untuk memenuhi lapangan kerja," katanya.

"Sebelum COVID, lowongan itu diisi oleh para backpacker. Kita memerlukan kehadiran mereka sehingga mereka bisa mengisi lowongan tersebut."

Direktur Eksekutif Hospitality NT Alex Bruce mengatakan maksud dari kampanye mencari pekerja di Inggris betul-betul karena adanya kebutuhan yang "nyata".

"Kami butuh lebih banyak pekerja, dari seluruh negeri dan juga dari internasional," katanya.

"Kami sangat perlu mendatangkan mereka dan menyampaikan pesan ini kepada banyak orang."Kekurangan ribuan pekerja

Sejak awal tahun, beberapa kelompok industri pertambangan dan konstruksi sudah melakukan empat pameran pencarian pekerja di Filipina dan India guna menarik pekerja terampil untuk mau pindah ke Northern Territory.

Kepala kebijakan Kamar Dagang dan Industri NT Stephen Goodall mengatakan industri pertambangan dan konstruksi mengalami kekurangan pekerja sekitar lima ribu orang saat ini.

Dia mengatakan kampanye untuk menarik pekerja tersebut juga menghadapi saingan tidak saja dari negara lain tapi juga dari negara bagian lain di Australia.

"Kita melihat situasi kekurangan pekerja di mana-mana," katanya.

"Pemerintah Queensland dan pemerintahan Australia Barat termasuk Menteri Utama Mark McGowan sudah melakukan kunjungan ke negara lain melakukan kegiatan pameran, khususnya untuk mendorong pekerja datang dan tinggal di negara bagian mereka.

"Saya sudah melihat iklan besar-besaran di jalan utama di Manila, di stasiun kereta.

"Kami juga sudah melakukan berbagai promosi, baik untuk menjadikan Northern Territory sebagai destinasi untuk tinggal dan bekerja dan juga kejelasan bagi mereka yang punya keterampilan tertentu untuk langsung berhubungan dengan industri yang diminati."

Stephen Goodall mengatakan dari berbagai pameran tersebut diperkirakan NT akan bisa mendapatkan 600 pekerja baru yang akan disponsori oleh negara bagian dengan sebagian di antaranya sudah mendapatkan persetujuan dari Departemen Dalam Negeri di Canberra.

Dia mengatakan langkah berikutnya adalah "mencocokkan mereka dengan industri di NT" yang membutuhkan pekerja terampil, dengan jadwal kedatangan pertama di bulan Mei atau Juni.

"Visa mereka akan berlaku empat tahun, dan memungkinkan mereka membawa keluarga dengan kemudahan seperti yang sudah berlaku, dan setelah tiga tahun mereka bisa mengajukan visa untuk menetap permanen," katanya.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Ketidakpastian 10 Tahun, Pengungsi Bisa Mendapat Visa Permanen di Australia

Berita Terkait