jpnn.com - Sudah nonton Avengers: Infinity War? Jika belum sempat pada hari pertama kemarin, jangan khawatir. Tidak ada spoiler di sini. Mari membicarkan bintang utama film ke-19 Marvel Cinematic Universe (MCU) kali ini. Thanos.
Ya, sejak jauh hari, duet sutradara Joe dan Anthony Russo mengungkapkan bahwa Infinity War adalah film milik Thanos. Dia mendapat screen time paling banyak jika dibandingkan dengan para superhero.
BACA JUGA: Menanti Kejutan Infinity War, Bab Terakhir The Avengers
Termasuk yang paling populer seperti Iron Man dan Captain America. ’’Ini film dia, cerita tentang dia,’’ ungkap Anthony Russo kepada CinemaBlend.
Bahkan, Russo Bersaudara menyatakan bahwa film ketiga Avengers itu diceritakan dari sudut pandang Thanos.
BACA JUGA: Terungkap, Ini Para Pemeran Anak Buah Thanos di Infinity War
’’Setiap villain adalah pahlawan dalam cerita mereka sendiri. Mereka yakin bahwa yang dilakukannya benar. Begitu pun Thanos yang bakal melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya,’’ papar Joe Russo.
Menurut Joe, penonton akan dibawa mengenal supervillain asal planet Titan tersebut. Juga, alasan dia berniat menguasai infinity stones dan menyingkirkan para Avengers. ’’Film ini menawarkan pandangan yang unik,’’ katanya.
BACA JUGA: Doctor Strange Terpukau Lihat Wayang Kulit The Avengers
Sang kakak, Anthony, menjelaskan bahwa keputusan menyorot sosok Thanos tidak lepas dari banyaknya tokoh di film yang mempertemukan 67 tokoh Marvel tersebut.
Sutradara yang sebelumnya membesut Captain America: Civil War itu menilai makhluk raksasa ungu tersebut merupakan ’’pelekat’’ puluhan Avengers yang terlibat dalam film.
’’Jadi, cukup masuk akal saat kami memusatkan cerita dan menyampaikannya lewat sudut pandang Thanos,’’ ujar Anthony.
Menjadikan Thanos sebagai pusat cerita juga memudahkan tugas mereka sebagai sutradara. ’’Jauh lebih praktis daripada menyampaikan satu per satu cerita sesuai dengan kelompok superhero di film ini,’’ tegasnya.
Perjalanan Thanos untuk menjadi sorotan (dan dapat screen time panjang) tidak sebentar. Duo penulis naskah Avengers: Infinity War Christopher Markus dan Stephen McFeely menuturkan bahwa menulis karakter Thanos adalah tahap yang paling ditunggu.
McFeely memaparkan, layaknya villain lainnya, sosok antagonis yang diperankan Josh Brolin itu punya kepribadian dingin.
’’Dia ngomong apa yang dia inginkan dan dia tidak peduli apa yang kalian rasakan. Dia sangat pede. Itu cool banget,’’ ucap McFeely.
Yang membuat Thanos jauh lebih mengerikan tentu kekuatan supernya. Ayah angkat Gamora dan Nebula itu juga memiliki pasukan loyal The Black Order.
’’Bahkan, tanpa Infinity Gauntlet, dia sudah jadi tokoh paling tak tertandingi di seantero jagat. Kekuatannya membuat Avengers dibuat sepanjang dua film,’’ canda Markus.
Namun, Thanos tidak lantas diciptakan tanpa cela. Itulah yang ditegaskan Joe. Karakter tersebut kuat sekaligus rapuh (dan gila) karena tempaan masa lalu. Di planet asalnya, Titan, dia diusir lantaran punya ide gila.
Saat Titan mengalami bencana besar-besaran dan overpopulasi, Thanos merekomendasikan pemusnahan separo penduduk Titan secara acak. Ide itu jelas ditolak.
’’Karena itulah, Thanos terus berkelana dari planet ke planet serta menghancurkan separo populasi di planet yang dia kunjungi agar keseimbangan terjaga,’’ jelas Joe.
Ambisi menguasai infinity stones tidak jauh-jauh dari niat ’’mulia’’ Thanos. Yakni, menjaga semesta tetap seimbang dengan menghancurkan separo populasi dari setiap planet yang ada.
Markus menilai pandangan itulah yang membuat Thanos mengerikan. ’’Karena itu, di tiap kemunculannya, selalu ada kematian. Baik dalam arti sesungguhnya maupun metafora,’’ tuturnya. (Telegraph/Collider/CNET/fam/c14/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sutradara Infinity War Ungkap Lokasi Soul Stone di Singapura
Redaktur & Reporter : Adil