jpnn.com - JAKARTA – Kebijakan tax amnesty diyakini berdampak cukup bagus di sektor properti.
Animo masyarakat untuk membeli properti, khususnya berupa kios, diperkirakan meningkat pasca kebijakan pengampunan pajak tahap pertama dan kedua selesai.
BACA JUGA: Demo 2 Desember Berdampak Negatif Tekan Laju Indeks IHSG
Demand pascatax amnesty diperkirakan awal tahun depan mulai terjadi.
“Terbatasnya ketersediaan kios dan mall berakibat supply-nya lebih sedikit dari demand, sehingga mekanisme harga pasar akan menentukan. Disinilah kenaikan harga tidak bisa dihindarkan,” kata AVP Marketing TM Agung Podomoro (AP) Ho Mely Surjani, di Jakarta, Jumat (25/11).
BACA JUGA: Ingat, Broker Properti Wajib Bersertifikat
Menurut Mely, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal dua tahun 2016 mencapai 5,18 persen, lebih tinggi dari negara Asia lainnya.
Stimulus yang diberikan pemerintah ke sektor properti antara lain berupa penurunan bunga kredit, relaksasi kebijakan loan to value (LTV), dan diskon pajak penjualan, program amnesti pajak (tax amnesty), serta kebijakan pemerintah lainnya, berdampak pada perbaikan ekonomi nasional, dimana perbaikan ini mulai nampak di kuartal akhir 2016.
BACA JUGA: Bank Indonesia Dorong Pemda Terbitkan Obligasi
Mely mengungkapkan, demand terhadap kios sangat tinggi, terutama di TM AP. Kawasan Trade Mall merupakan surga bagi investor maupun pedagang, karena kawasan ini umumnya ramai dengan para pelaku bisnis, baik penjual maupun pembeli.
Dia ambil contoh, kawasan TM Blok B Tanah Abang atau TM Mangga Dua Square. Kedua lokasi ini menjadi pilihan utama bagi para pedagang maupun investor, karena setiap hari dikunjungi oleh ratusan ribu orang dengan berbagai kepentingan bisnis.
Selain itu, pihaknya juga memiliki TM-TM yang juga memiliki kinerja yang baik yaitu, TM Thamrin City, TM Kenari Mas, TM Seasons City dan TM Mall Kalibata City Square, dan TM LTC Glodok.
Karenanya, Mely menganjurkan masyarakat tak ragu berinvestasi di sektor properti dengan membeli kios.
“Dengan memiliki properti, akan diperoleh capital gain semakin tinggi seiring semakin ramai dan semakin banyak perdagangan dan transaksi yang terjadi. Dengan beinvestasi, investor juga bisa menyewakannya kepada pihak lain untuk memperoleh passive income,” jelasnya.
Investor juga akan memperoleh sertifikat yang dapat dijaminkan, di mana dana pinjaman tersebut dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha selanjutnya.
“Kami tidak terikat dengan aturan-aturan sewa seperti, re-design kios, harga sewa yang naik, service charge yang semakin mahal,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Mely juga menyampaikan bahwa pihaknya menawarkan program istimewa yaitu Club Deal, yakni sebuah program penawaran untuk buka beberapa cabang langsung di TM-TM di bawah naungan APL, dengan harga menarik.
Pihak APL juga memberikan apresiasi kepada tenant yang termasuk "loyal business partner", yakni plakat penghargaan bagi tenant yang telah menjadi mitra di atas lima tahun, serta tenant yang paling banyak buka cabang di TM. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nggak Ngaruh! Pedagang di Tanah Abang Tetap Buka Toko 2 Desember
Redaktur : Tim Redaksi