Awal Tahun, Harga Cabai Melambung Lagi

Sabtu, 03 Januari 2015 – 02:03 WIB

jpnn.com - BENGKONG - Di awal tahun, barga cabai merah di pasar tradisional Batam kembali melonjak hingga 95 ribu perkilonya di awal tahun 2015. Hal ini membuat sejumlah masyarakat khususnya ibu rumah tangga menjerit. 

Penurunan harga BBM oleh pemerintah pusat 1 Januari kemarin tak berpengaruh terhadap harga sayuran di pasar tradisional Batam. Harga cabai yang awalnya hanya Rp 80 ribu perkilo naik hingga Rp 95 ribu perkilonya. Padahal, dua bulan lalu harga cabai hanya Rp 30 ribu perkilonya.

BACA JUGA: Surat Izin bagi Pengemudi Becak

Asep pedangan sayuran di daerah Bengkong mengatakan pihaknya terpaksa menaikan harga cabai. Karena akhir tahun 2014 kemarin, distributor cabai menaikan harga kepada sejumlah pedagang.

"Naiknya baru dua hari ini. Kalau disini saya jual perkilonya Rp 90 ribu, tapi kemarin sempat Rp 95 ribu. Jadi harga hari ini sebenarnya sudah turun," kata pria yang sudah dua tahun belakangan menjual di pasar Bengkong.

BACA JUGA: Warga Temukan Jenazah Pria Berkaos KUTA ROCK

Menurut dia, kenaikan harga cabai disebabkan faktor cuaca yang buruk. Dimana hujan dan angin menyebabkan banyak cabai petani yang membusuk hingga panenpun gagal.

"Katanya banyak panen gagal karena hujan. Sementara permintaan tinggi, makanya harga cabai naik," terangnya.

BACA JUGA: Rayakan Tahun Baru, Dua Jari Hilang gara-gara Petasan

Sedangkan harga untuk cabai rawit hijau berkisaran Rp 60 ribu, naik Rp 10 ribu dibandingkan harga normal yang hanya Rp 50 ribu perkilonya. "Naiknya sampai kapan dan turunnya kita tak tahu. Kita pedangan hanya mengikuti harga dari pemasok sayuran," sebutnya.

Sementara Irma warga Bengkong Indah mengaku kaget ketika mendapati harga cabai di pasar tradisional nai. Padahal tiga hari yang lalu, dirinya baru membeli harga cabai perkilonya Rp 80 ribu.

"Harga cabai naik lagi. Kini sudah Rp 90 ribu. Baru dua hari kemarin saya beli Rp 80 ribu perkilonya, sekarang sudah naik lagi," ujarnya.

Menurut dia, kenaikan harga cabai yang cukup tinggi membuatnya harus merogoh saku lebih dalam lagi. Apalagi setelah dia memperhitungkan berapa total belanja untuk kebutuhan pokok lainnya.

"Untuk cabai saja harganya sudah semahal ini. Belum untuk kebutuhan lain. Harusnya pemerintah lebih memperhatikan untuk kebutuhan pokok masyarakat. Harga bensin turun, eh cabai malah naik," tutupnya sambil berlalu. (she)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Semarang-Solo Ditarget Kelar 2016


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler