Awalnya Ketakutan dan Dicemburui Anak, Kini Berbuah Penghargaan

Kamis, 05 Maret 2015 – 18:49 WIB
aiptu nanik. foto: boy/jpnn

jpnn.com - Tidak mudah berurusan dengan orang yang dipasung. Sebab, pemasungan selama ini lekat dengan anggapan kondisi kejiwaan yang terguncang. Tapi, hal itu tak mengendurkan semangat Aiptu Nanik Yuliati untuk menjalankan tugasnya. Trofi Polisi Masyarakat Award pun berhasil diraih atas dedikasi dan ketulusannya.

M. Kusdharmadi - Jakarta

BACA JUGA: Cara Diena Haryana Melawan Bullying di Sekolah

Tatapan matanya tajam. Segendang sepenarian dengan tubuhnya yang tegap. Rompi Bhabinkamtibmas yang membalut seragam Polri di tubuhnya membuat pembawaannya kian berwibawa.

Nanik Yuliati namanya. Berpangkat Aiptu, Nanik merupakan Bhayangkara/i Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Polsek Warujayeng, Polres Nganjuk, Polda Jawa Timur.

BACA JUGA: Aku Wajib Sembuh demi Orang yang Menyayangiku

Kamis (5/3) menjadi salah satu hari yang bersejarah bagi Nanik. Dia menerima Polisi Masyarakat Award yang diberikan Plt Kapolri melalui Kabaharkam Polri Komjen Putut Eko Bayusenodi sela-sela Rapat Pimpinan Polri di PTIK Jakarta. Sebelumnya, Nanik juga telah menerima penghargaan dari Kapolda Jatim dan Kapolres Nganjuk

Trofi itu bukan bukti kesuksesanya menangkap gembong narkoba, teroris, koruptor maupun kejahatan konvesional. Award itu merupakan buah dari kerja keras, dedikasi serta ketulusannya sebagai motor penggerak program bebas pasung dan membantu penderita tumor sejak 2014 lalu. "Korban pemasungan memang cukup banyak," kata Nanik.

BACA JUGA: Pentolan Honorer Pemprov DKI pun Terpaksa Ngojek

Pembebasan pemasungan memang menjadi program yang dicanangkan Gubernur Jatim, Soekarwo. Selaku Bhabinkamtibmas, Nanik mendapat perintah dari Kapolres Nganjuk untuk sesegera mungkin mendata korban pemasungan.

Setelah mendapat data, Nanik mendatangi korban itu.  Dia langsung mulai mendekati keluarga korban pemasungan. Namun, pendekatan yang dilakukannya tak mulus.

Sekali mediasi, gagal. Dua kali mediasi juga tak membuahkan hasil. "Sampai tiga kali baru diizinkan," tambah Nanik.

Setelah berhasil membujuk keluarga, para korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Jiwa untuk mendapatkan pertolongan. "Sebelumnya sudah pernah ke rumah sakit, tapi tidak ada tindaklanjutnya," ujarnya.

Hingga kini, sudah ada 17 orang yang berhasil ditangani. Mereka sudah dibebaskan dari pemasungan. "Yang sembuh total dan dikembalikan ke masyarakat sudah dua orang," kata Nanik yang sudah tiga tahun jadi Bhabinkamtibmas itu.

Namun, tugas Nanik tak berhenti sampai di situ. Dia juga harus tetap melakukan pemantauan terhadap korban yang sudah kembali ke masyarakat. Salah satunya ialah membujuk korban untuk mengonsumsi obat. "Kalau tidak diperhatikan, akan kembali gila," jelas Nanik.

Bagi yang belum kembali ke masyarakat, mereka masih ditempatkan di panti rehabilitasi. Harapannya, mereka bisa kembali bergaul dengan masyarakat nantinya. "Terpenting bisa bebas dari pemasungan," kata ibu tiga orang anak ini.

Kebanyakan, para korban pemasungan terlilit kasus ekonomi. Namun, ada pula yang didera masalah lain. Nanik mengakui, langkah yang dilakukannya tidaklah semudah membalik telapak tangan.

"Iya, awalnya takut. Tapi, orang seperti mereka (korban) punya hati dan perasaan dan bisa diajak bicara," kata Nanik.

Nanik pun dituntut memiliki kesabaran ekstratinggi saat menjalankan tugas mulianya itu. Pendekatan dan komunikasi yang baik menjadi kunci Nanik untuk merayu keluarga korban

Sebagai manusia biasa, ada kalanya Nanik juga merasa down. Tapi, hati kecilnya tak bisa dibohongi. Wanita yang bertugas di Polres Nganjuk sejak 2000 itu tetap berambisi memperjuangan ‘kemerdekaan” korban pemasungan.

"Dipasung ditempat yang tidak layak sangat menyentuh semua orang, akhirnya saya terpanggil," imbuh Nanik.

Selain itu, Nanik harus pintar-pintar membagi waktunya. Sebagai ibu dan istri, Nanik tentu harus jeli mengatur waktu antara urusan pekerjaan dan mahligai rumah tangganya.

"Meski anak sempat cemburu karena waktu saya lebih banyak bekerja, tapi saya bisa memberikan pengertian," tegas Nanik. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Dipeluk, Hatta Pun Lalu Ditinggalkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler