Awas, Nunun Bisa Stroke di Tahanan

Minggu, 11 Desember 2011 – 10:25 WIB

JAKARTA -- Pengusutan lebh lanjut perkara suap cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), sangat ditentukan oleh keterangan Nunun Nurbaeti yang mulai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (10/12) malam.

Persoalannya, bagaimana jika Nunun dinyatakan kambuh penyakit lupa-nya? Praktisi Kesehatan, oleh DRDr

BACA JUGA: KPK Pelajari Paspor yang Dipegang Nunun

Ari Fahrial Syam, SpPD, berpendapat, di sinilah nantinya profesionalisme dokter diuji.

Ketua  Bidang Advokasi PB PAPDI itu mengatakan, pernyataan dokter pribadi Nunun, dr.Andreas Harry SpS(K) yang menyatakan bahwa Nunun menderita Dementia (lupa) dan mengarah ke Alzheimer (pikun) dan dihubungkan dengan riwayat stroke sebelumnya, menjadi sesuatu hal yang akan dibuktikan


"Saat ini pun keterangan para nara sumber di media elektronik dan juga komentar para pembaca yang saya amati dari berbagai media cenderung sudah mempertanyakan pernyataan dokter sebelumnya apakah Nunun benar-benar sakit

BACA JUGA: Miranda Tunggu Giliran?

Bahkan komentar para pembaca di salah satu situs berita elektronik sudah memonjokkan profesi dokter," ujar Ari Fahrial Syam, yang juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran UI itu, kepada wartawan melalui keterangan persnya, Minggu (11/12).

Profesi dokter dipojokkan, padahal menurut Ari, Dr.Andreas Harry yang sudah menjadi dokter pribadi Nunun bertahun-tahun, sudah menyatakan kepada media bahwa dia mempertaruhkan profesinya dalam menyampaikan kesimpulan sakit Nunun tahun lalu
"Dan beliaupun siap kalau ada second opinion dari dokter lain yang akan menilai kondisi sakit Nunun," ujar Dokter Ari.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menyatakan akan  menyiapkan tim dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan Nunun

BACA JUGA: Angie: Whatever Will Be Will Be

"Sejarah berulang pada pemeriksaan mantan Presiden Soeharto ada tim dokter pribadi dan ada tim dokter independen yang menilai status kesehatan Pak Harto," ujarnya

"Di satu sisi kondisi kontroversi sakit Ibu Nunun  memang akan memojokkan profesi dokter karena ada kesan di masyarakat  bahwa dokter pribadi melindungi tersangka dalam hal ini Ibu NununApalagi pernyataan-pernyataan yang ada di media menunjukkan bahwa kondisi ibu Nunun saat ini sehat wal afiat walaupun sebenarnya perlu evaluasi medis yang mendalam untuk  menilai sehat tidaknya seseorang," terangnya.

Ari mengaku yakin bahwa sebelum menyampaikan pernyataan kondisi kesehatan Nunun tahun lalu,  dokter pribadi Nunun sudah melakukan analisa yang mendalamTentu sudah dilakukan tahapan pemeriksaan dan pengamatan yang terus menerus

Karenanya, diamengajak semua pihak berprasangka baik atas pernyataan yang telah disampaikan oleh dokter pribadi Nunun dan juga berprasangka baik atas upaya-upaya yang akan dilakukan oleh tim dokter yang akan ditunjuk oleh KPKKondisi kesehatan Nunun selama pemeriksaan dan selama tahanan, lanjutnya,  juga harus menjadi perhatian pihak penyidik dalam hal ini KPK mengingat Nunun sudah pernah mengalami stroke karena stress, kelelahan dan istirahat yang kurang dapat mencetuskan stroke berulang.

Ari berharap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga harus terus  mengamati dan mengikuti kasus Nunun ini dengan seksama karena jelas profesi dokte dipertaruhkanPara pakar spesialis syaraf Indonesia  juga diharapkan mengamati proses pemeriksaan yang terjadi dan kalau perlu melakukan kajian ilmiah atas kasus ini(sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusril Anggap Sisminbakum Tak Merugikan Masyarakat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler