Awas, Pergerakan Tanah Masih Terjadi di Lokasi Longsor Sumedang

Selasa, 12 Januari 2021 – 00:48 WIB
Petugas melakukan pencarian korban bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Foto: ANTARA/HO-Basarnas

jpnn.com, SUMEDANG - Pergerakan tanah di lokasi bencana tanah longsor kawasan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, masih terjadi sehingga menjadi kendala saat proses pencarian korban di lokasi itu.

"Ini (pergerakan) kendala yang kita (petugas, red) hadapi. Ketika ada pergerakan tanah sedikit, langsung pencarian dihentikan sementara," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung Deden Ridwansyah di lokasi longsor Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Senin (11/1).

BACA JUGA: Detik-detik Longsor Menimbun 2 Rumah yang Dihuni 8 Orang, Semuanya Hilang

Ia menuturkan, hari ketiga pencarian ini tim gabungan berusaha untuk terus mencari korban yang diduga masih tertimbun material longsoran tanah.

Selama proses pencarian, kata dia, petugas di lapangan tetap meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati karena potensi pergerakan tanah masih terjadi di daerah itu.

BACA JUGA: Di dalam Pesawat Sriwijaya Panca Widya Nursanti Memohon Doa kepada Suami dan Banyak Berselawat

"Jangan sampai ada longsoran susulan. Jangan sampai petugas terancam keselamatannya," kata Deden.

Ia menyampaikan pihaknya memasang alat pendeteksi peringatan dini pergerakan tanah sekaligus menyiagakan petugas untuk memantau langsung dan memberitahukan kepada petugas apabila ada potensi pergerakan.

BACA JUGA: Analisis Kapten Vincent tentang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182

Petugas di lapangan, lanjut dia, bekerja 24 jam menggunakan peralatan khusus seperti ekskavator untuk memudahkan pencarian korban yang saat ini masih hilang di lokasi longsor.

"Kita (petugas, red) akan maksimalkan bekerja 24 jam," katanya.

Tim gabungan telah melakukan pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung dengan hasil pencarian sebanyak 13 orang meninggal dunia, 25 orang selamat terdiri dari tiga orang ditemukan selamat, dan 21 orang menyelamatkan diri.

Dalam pencarian sebanyak 27 orang dengan perincian enam orang sesuai data awal dan penambahan 21 orang sesuai dengan laporan masyarakat ke posko.

Sebelumnya bencana tanah longsor itu terjadi setelah hujan mengguyur wilayah itu, Sabtu (9/1) sore menimbun rumah warga, kemudian beberapa jam kemudian terjadi longsor susulan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler