jpnn.com, GRESIK - Seluruh SMP sederajat di Kota Giri, Gresik, Jatim telah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dalam Ujian Nasional (Unas) 2018. Total ada 247 lembaga.
Jumlah pengawas mencapai dua kali lipatnya, yaitu 494 orang.
BACA JUGA: Dua Sekolah Masih Numpang Gelar UNBK
Apa tahap berikutnya? Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik mewacanakan pengawasan unas dengan kamera closed circuit television (CCTV).
Wacana itu diutarakan Wakil Bupati Moh. Qosim setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) UNBK hari pertama kemarin.
BACA JUGA: HOTS di UNBK Menuai Kritik
"Tahun depan kalau bisa, pengawasnya menggunakan CCTV," ujar Qosim.
Pengawasan dengan CCTV lebih efisien untuk mengetahui kejujuran peserta unas. Namun, anggaran pemerintah diharapkan sudah tersedia untuk itu.
BACA JUGA: FSGI: UNBK SMP/MTs Gaduh!
Kemarin Qosim sidak ke tiga sekolah. Yaitu, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Gresik Benjeng, SMP Muhammadiyah 8 Benjeng, dan SMP Negeri 1 Benjeng. Qosim didampingi Kadispendik Mahin dan Kepala Kemenag Gresik Supandi.
Ketiganya mendoakan semua peserta UNBK bisa mengerjakan soal dengan mudah.
"Saya doakan lulus dengan nilai baik," ujar Qosim. Para peserta UNBK pun menjawab kompak, "Amiiin."
Kadispendik Mahin mengatakan belum menerima keluhan apa pun dari peserta didik. "Sampai sejauh ini pelaksanaan UNBK masih lancar," ujar Mahin.
Di sisi lain, Kepala SMP Negeri 1 Benjeng Muhammad Nur mengaku sedih. Sebab, ada satu siswanya, Muhammad Rizaldi, yang tidak bisa mengikuti UNBK.
Padahal, pelajar asal Deliksumber, Benjeng, itu dikenal sebagai anak pandai.
"Dia (Rizaldi, Red) wafat," kata Muhammad Nur kepada Wabup Moh. Qosim kemarin (23/4).
Rizaldi telah masuk daftar peserta UNBK bersama 283 siswa lain di sekolah tersebut. Tapi, Tuhan berkehendak lain.
Pada Februari 2018, kata Nur, Rizaldi meninggal karena tersengat listrik saat mancing di kolam. (yad/c6/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Targetkan Soal HOTS UN 20 Persen
Redaktur & Reporter : Natalia