jpnn.com - JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyatakan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) Perindustrian yang tengah dibahas DPR harus memiliki ideologi. Menurutnya, jangan sampai nantinya UU Industrialisasi justru menjerumuskan ke arah deindustrialiasasi.
"Bisa tidak, RUU Industrialisasi ini marwahnya mengembalikan denyut industrialisasi?" kata Tulus dalam diskusi tentang RUU Perindustrian di gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (8/10).
BACA JUGA: Anggap Kerjasama Bilateral Lebih Efektif Dibanding APEC
Tulus pun mengingatkan agar jangan sampai ada penyelundupan pasal di RUU Perindustrian yang membawa Indonesia ke arah deindustrialisasi. “Yang juga perlu diperhatikan soal nilai tambah. Makanya saya sepakat memasukkan adanya green industri, mulai dari energi hingga produk-produknya,” harapnya.
Tulus menambahkan, RUU Perindustrian harus secara rindi menjelaskan produk-produk industri yang ramah lingkungan. "Pihak industri harus bisa menjawab tantangan ini," pungkasnya.
BACA JUGA: AP I Terapkan Pemanfaatan Energi Surya di Bandara
Sedangkan anggota Panitia Kerja (Panja) R, Hendrawan Supratikno berharap RUU Perindustrian bisa sejalan dengan amanat konstitusi. “Cukup sandang, pangan dan papan. Tidak perlu meniru India, yang sudah meneliti Mars,” tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan, dalam RUU Perindustrian ini ada upaya pemerintah untuk menunjukkan nasionalisme ekonomi. “Makanya ada aturan soal Domestic Market Obligation (DMO) dan sumber daya alam (SDA) agar tak semuanya diekspor, sebelum kebutuhan dalam negeri terpenuhi,” ungkapnya.
BACA JUGA: PGN Batalkan Pengembangan Infrastruktur Gas di Semarang
Menurut Hendrawan, Indonesia memerlukan budaya industri yang tangguh agar muncul sikap disiplin dan konsisten. Ia mencontohkan Jepang yang mampu membesarkan perusahaan tanpa mematikan perusahaan kecil.
“Berbeda dengan Indonesia, jika ada perusahaan tumbuh besar, maka perusahaan kecil kalau perlu dihisap sampai kering,” tegasnya seraya menambahkan, DPR akan berupaya agar RUU Perindustrian selesai dibahas bulan ini.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGN Dukung Pemerintah Perkuat Pemanfaatan Gas Bumi
Redaktur : Tim Redaksi