Axa Indonesia Fasilitasi Penanganan Klaim via WhatsApp

Kamis, 25 Agustus 2016 – 03:29 WIB
WhatsApp. Foto: AFP

jpnn.com - SURABAYA - Axa Financial optimistis bisa menguasai pasar asuransi di Indonesia. Pasar yang masih luas membuat penetrasi asuransi jiwa diprediksi bakal semakin tinggi.

Country CEO Axa Indonesia Paul Henri Rastoul optimistis tahun ini kinerja perusahaannya masih tetap tumbuh. Dia menilai, laju perekonomian Indonesia yang di atas perekonomian global tersebut merupakan pertanda baik bagi industri asuransi.

BACA JUGA: Syariah Mandiri Target Jual Sukuk Tabungan Rp 300 Miliar

Sebab, kemampuan daya beli masyarakat terhadap asuransi sebetulnya cukup tinggi. Hanya, literasi keuangan masyarakat terhadap asuransi masih rendah.

’’Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sudah di atas lima persen. Itu sudah di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang hanya 3–4 persen,’’ kata Rastoul kemarin (23/8).

BACA JUGA: Hingga Agustus, BNI Kucurkan KUR Rp 7,9 Triliun

Hingga kuartal pertama 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru 2,37 persen. Meski masih rendah, jumlah tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan posisi Desember 2015 yang masih 2,29 persen.

Di sisi lain, pertumbuhan kelas menengah akan terus terjadi. Hingga 2030, kelas menengah akan terus meningkat hingga mencapai 141 juta jiwa. Potensi market dari kelas menengah itu sangat besar. ’

BACA JUGA: OJK Jamin Menabung di BPR Tetap Aman

’Kami akan terus menambah agen dan mengedukasi masyarakat. Kami sudah lakukan sosialisasi di berbagai daerah yang menyasar kaum perempuan agar mereka pandai mengatur keuangan,’’ lanjutnya.

Chief Financial Officer Axa Financial Indonesia Charlie Limboro menambahkan, pihaknya terus melakukan berbagai inovasi di bidang teknologi. Langkah tersebut dilakukan sejak dua tahun lalu. ’’Kami memfasilitasi penanganan klaim via WhatsApp dan express claim,’’ ungkapnya.

Sepanjang 2015 Axa Financial Indonesia telah membayar klaim hampir Rp 85 miliar. Hingga Juli tahun ini, total klaim yang telah dibayarkan Rp 62 miliar.

’’Kami juga support program amnesti pajak dari pemerintah. Kami berkoordinasi dengan Bank Mandiri untuk penempatan dana repatriasi dari wajib pajak yang mengikuti program tersebut,’’ paparnya. (rin/c15/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Belum Punya Rumah, Baca Paket Kebijakan Ekonomi ke 13 Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler