Ayah Bejat Lelang Putrinya di Facebook, Pejabat Ikut Menawar

Kamis, 22 November 2018 – 16:41 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - Dunia maya dihebohkan sebuah post di Facebook berisi pengumuman lelang untuk seorang anak perempuan berusia 16 tahun asal Sudan. Gilanya, post tersebut dibuat oleh ayah sang anak sendiri.

Dilansir dari Newsweek, Rabu (21/11), post tersebut langsung mendapat kecaman dari netizen dan lembaga-lembaga internasional.

BACA JUGA: Ayu Curhat di Facebook, Suami Merasa Terhina, Buk! Buk!

Direktur NGO Plan International George Otim mengatakan, ayah gadis itu dilaporkan menerima 500 sapi, 3 mobil, dan USD 10 ribu sebagai ganti putrinya, yang dinikahkan dengan sang pemenang lelang. Mereka menikah pada 3 November lalu di Negara Bagian Eastern Lakes.

"Ini adalah cara penggunaan teknologi yang sangat barbar,” kata Otim dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Facebook Mulai Uji Fitur untuk Nonton Bareng Teman

Nahasnya, ada lima orang orang yang berpartisipasi dalam pelelangan. Beberapa di antara mereka adalah pejabat tinggi pemerintah.

Sementara itu, seorang juru bicara dari Facebook menegaskan, perusahaan memiliki kebijakan ketat terhadap perdagangan manusia. "Kami menghapus unggahan itu dan secara permanen menonaktifkan akun milik orang yang mengunggah itu di Facebook," tulis perwakilan Facebook dalam keteranganya.

BACA JUGA: Siswi SMP Digarap Pengangguran Kenalannya di Facebook

Insiden itu terjadi ketika Facebook menghadapi kritik luas atas kegagalannya untuk mengatasi penyalahgunaan oleh user. Misalnya, oposisi di Sri Lanka menuduh partai yang berkuasa menggunakan data Facebook untuk menargetkan anggota-anggota oposisi politik.

Dalam sebuah surat terbuka ke Facebook, anggota Partai Nasional Bersatu Sri Lanka meminta CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk mengambil langkah-langkah melindungi identitas para anggota partai.

Facebook juga dikritik gagal menghentikan orang-orang di Myanmar untuk menyebarkan pidato kebencian terhadap etnis Rohingya. Militer Myanmar telah dituduh membantai dan mengusir ratusan ribu Muslim Rohingya dari negara bagian utara Rakhine, sebuah operasi yang oleh beberapa ahli disebut pembersihan etnis.

Analis PBB mengatakan, Facebook telah digunakan untuk menghasut kekerasan terhadap Rohingya. Sebagai tanggapan, Facebook mengatakan, akan mempekerjakan puluhan orang Myanmar untuk meninjau konten Facebook di negara tersebut. (ina/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Caleg PSI Mengaku Difitnah Pembajak Akun Facebook


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler