Ayah Bejat Pencabul Dua Anak Kandung Divonis 16 Tahun Penjara

Jumat, 31 Januari 2020 – 21:15 WIB
Rachmat Aziz Latuliu, 50, ayah bejat pelaku cabul terhadap dua anaknya divonis 16 tahun penjara di Pengadilan Negeri Ambon, (31/1). Foto: daniel Leonard/antara

jpnn.com, AMBON - Terdakwa kasus pencabulan terhadap dua anak kandungnya, Rachmat Aziz Latuliu, 50, divonis 16 tahun penjara oleh manjelis hakim dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Ambon, Jumat (31/1).

"Menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melanggar pasal 81 ayat (3) UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan menghukumnya selama 16 tahun penjara," kata ketua majelis hakim, Hamzah Khailul didampingi Lucky Rombot Kalalo dan Pjilip Panggalila selaku hakim anggota di Ambon, Jumat.

BACA JUGA: Persebaya Surabaya Resmi Lepas Osvaldo Haay dan Abdul Rohim

Terdakwa juga divonis membayar denda sebesar Rp800 juta subsider enam bulan kurungan.

Ada pun hal yang memberatkan terdakwa dihukum penjara dan denda karena yang bersangkutan merupakan ayah kandung yang melakukan persetubuhan anak di bawah umur dengan menggunakan ancaman.

BACA JUGA: Info Terkini Soal Kasus Siswi SMP Tewas di Gorong-gorong Sekolah

Sedangkan yang meringankan adalah terdakwa bersikap sopan dan belum pernah dihukum.

Putusan majelis hakim juga masih lebih ringan dari tuntutan JPU Kejari Ambon, Achmad Atamimi dan Fitria Tuahuns yang meminta terdakwa dihukum 20 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider satu tahun kurungan.

BACA JUGA: Guru SMP Muhammadiyah Ini Tewas Ditabrak Seorang Pelajar

Atas putusan tersebut, baik terdakwa melalui penasihat hukumnya Alfred Tutupary menyatakan pikir-pikir sehingga diberikan waktu selama tujuh hari untuk menyatakan sikap.

Terdakwa Rahmat pada tahun 2010 sekitar pukul 23:10 WIT sampai dengan Rabu, (17/7) 2019 telah melakukan persetubuhan secara berulang kali terhadap anak kandungnya di Desa Wakasihu, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon), Kabupaten Maluku Tengah.

Perbuatan terdakwa selalu menggunakan ancaman akan membunuh korban jika tidak menuruti keinginan syahwatnya, dan dilakukan berulang-ulang kali dimana dalam satu minggu memaksa korban lebih dari satu kali.

BACA JUGA: Ayah Bejat Garap Anak Kandung, Tiga Bayi dari Hubungan Sedarah Itu Dibunuh

Majelis hakim menunda persidangan hingga pekan depan dengan agenda pembacaan putusan.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler