Ayah Bunuh Dua Anak, Lalu Gantung Diri

Sabtu, 24 Desember 2011 – 06:31 WIB

SLEMAN - SMS (short message service) itu masuk ke ponsel Isrina Agustin Kamis (22/12) dini hariPengirimnya, sang suami, Supeno

BACA JUGA: Dibuang di Dekat Tong Sampah, Bayi Dikerumuni Semut

Isinya sangat mengejutkan Isrina: Anakmu telah saya bunuh


Pasangan yang telah menikah tujuh tahun itu dikaruniai dua anak, Wafiq Nur Azizah, 5, dan Putra Bagus Dwi Praditya, 4

BACA JUGA: ABG Sopir Angkot Dihajar Warga

Ketika menerima pesan singkat tersebut, perempuan 30 tahun itu menjalani sif malam di tempat kerjanya.

Sebelum berangkat kerja, Isrina dan suami bertengkar hebat
Suara barang-barang pecah karena dilempar juga didengar tetangga dan petugas ronda di Dusun Biru, RT 01, RW 30, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Jogjakarta.

Jumat sekitar pukul 07.00 warga sekitar menemukan bahwa isi SMS Supeno itu benar adanya

BACA JUGA: Nenek Diperkosa dan Dibunuh

Wafiq dan Putra tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar yang berantakanSeluruh tubuh bocah perempuan dan laki-laki itu tertutup selimutLidah keduanya menjulur serta banyak luka pada bagian kepala.

Supeno sendiri ditemukan tergantung di dapur dengan menggunakan jaritDiduga, pria 34 tahun itu mengakhiri hidupnya setelah membunuh dua buah hatinya.

Ketika polisi tiba di rumah dengan satu kamar tidur dan satu kamar mandi tersebut, ditemukan banyak pecahan kaca dan botol"Hasil pemeriksaan sementara, anaknya meninggal terlebih dahuluDugaan sementara, mereka dicekik, sebelum dipukul dengan menggunakan alat keras," ujar Kasatreskrim Polres Sleman AKP Danang Kuntadi di lokasi kejadian.

Sementara itu, Kapolsek Gamping Kompol Widiyanto yang mewakili Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini menduga, Supeno melakukan pembunuhan tersebut dan akhirnya bunuh diri karena ada permasalahan keluargaMenurut Widiyanto, sebelum pembunuhan itu, ada keributan di rumah Supeno sekitar pukul 22.00.

Warga yang menenangkan Supeno pun diancam bunuh"Warga mendengar suara gaduh serta barang-barang yang dipecahNamun, mereka yang berusaha masuk diancam bunuhJadi, mereka menunggu di luar rumah korban," imbuh Widiyanto.

Keributan tersebut diakui adik ipar Supeno, Rosyid, 26Setelah dikabari warga tentang keributan itu, dia segera mendatangi rumah tersebutSaat akan masuk melalui pintu depan, Supeno menghalangi"Saat itu saya sempat masukKakak saya ngancam membunuh bila tidak keluarSebelum keluar, saya melihat darah di tangannya," katanya.

Rosyid dan warga lain akhirnya hanya menunggu di luar rumahSebab, korban semakin mengamuk dan terdengar suara kaca serta botol-botol yang pecah.

Sekitar pukul 24.00 warga tidak mendengar suara gaduh lagiMereka menduga, Supeno dan anaknya tertidurNamun, paginya, pukul 07.00, warga menyaksikan Supeno tergantung di dapur rumahnya"Warga yang melihat langsung lapor ke polisi dan memberi tahu saya," ucap Rosyid.

Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara, aparat kepolisian mengamankan beberapa barang buktiDi antaranya, jarit, pecahan botol miras, seprai, dan linggis yang diduga digunakan Supeno untuk menghabisi nyawa kedua anaknyaKetiga korban dilarikan ke RSUP Dr Sardjito untuk diotopsi(san/jpnn/c13/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Gagalkan Pesta Seks dan Sabu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler