jpnn.com - JAKARTA – Gubernur Sulut Sinyo Sarundajang merupakan salah satu peserta konvensi capres dari Partai Demokrat. Menariknya, anak-anak Sarundajang berkiprah di PDI Perjuangan dan maju sebagai caleg dari "partai banteng moncong putih" itu.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai, hal tersebut tergolong unik. Pasalnya, biasanya dinasti politik dibangun oleh sebuah keluarga lewat satu partai.
BACA JUGA: Martin Hutabarat Sudah Bagi-bagi 80 Ribu Kaos
Hal ini, lanjut Ray, juga mengindikasikan bahwa keluarga Sarundajang bersikap pragmatis dalam mengejar kekuasaan. Dia menduga, sikap tersebut juga dilatarbelakangi meredupnya Partai Demokrat. Sementara, PDIP sedang melejit.
“Jadi, siapapun yang menang bisa tetap berkuasa,” tegas ujar Ray saat dihubungi wartawan, Selasa (8/4).
BACA JUGA: Bawaslu Putuskan Presiden SBY Tak Langgar Aturan Kampanye
Sebenarnya, lanjut Ray, tidak ada larangan dalam satu keluarga punya pilihan politik yang berbeda. Hanya saja, menjadi tidak lazim jika Sarundajang sebagai peserta konvensi Partai Demokrat, yang juga punya tanggung jawab mendongkrak suara partai berlambang mercy itu, tapi istri dan anak-anaknya malah memilih aktif di partai lain.
“Dinasti yang lazim di Indonesia satu gerbong yang sama. Ini merupakan pilihan politik untuk menguasai. Partai menjadi tidak penting, yang penting keluarga tetap berkuasa,” tambah Ray.
BACA JUGA: Kesiapan Penyelenggara Pemilu Masih Diragukan
Seperti diketahui, anak tertua Sarundajang, Ivan Sarundajang, menjadi Wakil Bupati Minahasa diusung oleh PDI Perjuangan.
Kemudian Vanda Sarundajang, kini tercatat sebagai caleg PDIP daerah pemilihan Sulawesi Utara. Anak ketiga Sarundajang, Fabian Sarundajang, juga mengikuti jejak sang kakak.
Sedangkan anak keempat Sarundajang, Eva Sarundajang, memilih jalur DPRD Provinsi Sulawesi Utara dari daerah pemilihan Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara, juga maju lewat PDIP. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Pembuatan TPS Rp 800 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi