jpnn.com - KASONGAN – Buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya. Perkataan ini tepat menggambarkan apa yang menimpa Sandy Damara (18 tahun). Dia ditemukan tewas gantung diri, Rabu (2/12) pagi. Ironisnya, 2010 silam, ayahnya juga melakukan hal yang sama dan ditemukan tewas gantung diri.
Kapolsek Katingan Hilir Ipda Setyo mengungkapkan, kematian Sandy menambah deretan panjang kasus bunuh diri di wilayah Desa Talian Kereng, Katingan.
BACA JUGA: Halah.. Halah.. KONI Ribut Dana, Cabor Sampai Kelimpungan
Sebab selama ini ada beberapa kasus gantung diri yang terjadi di wilayah itu. "Bahkan bapaknya korban ini dulu pada tahun 2010 lalu, juga meninggal karena gantung diri juga," katanya kepada Kalteng Pos (grup JPNN), kemarin.
Sandi ditemukan gantung diri di rumahnya, Desa Talian Kereng, Katingan Hilir, Kasongan. peristiwa ini diketahui setelah salah seorang adik kandung korban, Tia Safira, hendak berangkat ke sekolah. Ketika keluar kamar dan melewati ruang tamu, dia melihat kakak kandungnya sudah dalam kondisi tergantung dengan seutas tali tambang melilit lehernya.
BACA JUGA: Ternyata, Bahan Pembuatan Alquran Berusia 4 Abad Bukan Dari Kertas Biasa
Melihat hal itu adiknya langsung teriak dan langsung memanggil ibunya Icut Rusna yang ketika itu berada di dalam kamar. Teriakan adik kandung korban juga membuat warga disekitar langsung berdatangan ke lokasi kejadian. Lalu kejadian itupun langsung dilaporkan ke pihak Kepolisian Polsek Katingan Hilir.
Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas SIK melalui Kapolsek Katingan Hilir Ipda Setyo SH ketika dikonfirmasi menjelaskan, setelah mendapatkan laporan warga mereka langsung bergerak menuju lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan mengevakuasi jenazah korban yang ketika itu tidak menggunakan baju dan hanya menggunakan celana panjang.
BACA JUGA: Tak Bisa Ditindak Pidana, Imigrasi Tunggu Sikap Konsulat Malaysia
"Kita memang masih belum bisa meminta keterangan lebih jauh dari keluarga korban. Namun hasil sementara dari ciri-ciri pada tubuh korban, memang ini murni gantung diri," jelasnya.
Sedangkan disinggung terkait motifnya, Polisi masih belum bisa mengambil kesimpulan. Apakah korban yang berprofesi sebagai penambang emas itu ada masalah atau seperti apa hingga nekat mengakhiri hidupnya.
"Padahal sehari sebelumnya informasi kita terima, korban sempat membantu untuk menggali lubang kubur untuk rekannya itu. Dimana pada saat itu ada rekannya meninggal karena sakit," ujar mantan Kasi Propam Polres Katingan ini. (eri/dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga WNA Terobos Perbatasan, Baru Ketahuan Setelah ...
Redaktur : Tim Redaksi