Ayam Hilang, Datangi Tetangga, Parang Menancap di Kepala, Sadis!

Minggu, 17 Juli 2016 – 14:31 WIB
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN,com

jpnn.com - TAPIAN DOLOK – Peristiwa memilukan terjadi di Huta I Nagori Nagur Usang, Kecamatan Tapian Dolok, Simalungun.

Jeritan keras Marsinta br Hasugian dan dua anaknya bersahutan saat menyaksikan suami dan ayah mereka, tewas bersimbah darah dibacok. Malam itu warga sekitar langsung terhenyak.

BACA JUGA: Tangkap Bandar di Tebet, Polisi Amankan Ganja Aceh

Mangiring Sipayung (59), pria yang mereka sayangi, dibantai oleh Hardin Manik (64).

Tanpa belas kasihan, Hardin berkali-kali mengayunkan parang sepajang 40 centimeter ke kepala Mangiring.

BACA JUGA: Eks Pemain Timnas jadi Begal, Begini Reaksi Kemenpora

Informasi dihimpun Metro Siantar (Jawa Pos Group), peristiwa itu terjadi, Jumat (15/7) sekira pukul 19.00 WIB. 

Waktu itu, korban bersama istri dan kedua anaknya, masing-masing Jhon Tara (27) dan Jhosua (23), sedang berkumpul di dalam rumah mereka, baru saja selesai makan malam bersama.

BACA JUGA: Anwar Buka Rahasia Caranya Kabur dari Rutan Salemba

Tiba-tiba, pintu rumah mereka didobrak dari luar. Selepas itu Hardin terlihat masuk ke dalam rumah.

Hardin kemudian mendekati korban yang sedang duduk di kursi dekat pintu. Tak hanya korban, istri dan anaknya juga sedang duduk tidak jauh dari Mangiring.

“Dia membawa parang yang panjangnya sekira 40 centimeter,” kata Marsinta didampingi Gamot, D Damanik saat memberi keterangan kepada personel polisi.

Wanita berumur 58 tahun itu melanjutkan, kedatangan Hardin membuat mereka kaget. Mereka semakin kaget dan ketakutan, sebab tanpa basi basi, Hardin langsung menarik dan membacok korban tepat di bagian kepala sebelah kiri sebanyak dua kali. Seketika darah langsung berceceran di ruang tamu. Sementara korban langsung lemas dan terduduk di kursi.

Belum puas, hitungan detik kemudian pelaku kembali menganyunkan parang ke kepala korban hingga menancap. Selanjutnya, korban yang sudah lemas kemudian diseret ke teras rumah, sebelum akhirnya pelaku pergi meninggalkan korban begitu saja dan pulang ke kediamannya yang berjarak 50 meter dari lokasi.

Melihat tubuh suaminya tergeletak di teras rumah dengan parang yang menancap di kepala, Marsinta dan dua anaknya menangis dan menjerit sekeras-kerasnya.

Jeritan itu kemudian mengundang perhatian para tetangga. Tanpa dikomandoi, spontan rumah korban langsung dikerumini warga. Saat diperiksa, korban yang tergeletak itu ternyata sudah tak bernyawa.

Selanjutnya tanpa dikomandoi, warga yang emosi langsung mendatangi rumah Hardin dan meringkusnya.

Menurut Damanik, sesuai informasi yang berkembang di masyarakat, pembunuhan itu dilatarbelakangi karena masalah ayam peliharaan Hardin yang hilang.

“Informasinya begitu, ada ayam pelaku hilang. Menurut kabar, pelaku menuduh korban mengambil ayamnya. Tapi kebenarannya belum kita ketahui,” tambah Damanik.

Di Instalasi Forensik dan Kedokteran RSUD Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar, Kapolsek Serbalawan AKP M Surbakti melalui Kanit Reskim Polsek Serbelawan Iptu Subakir, menyatakan, pihaknya telah mengamankan pelaku dibantu warga setempat.

“Kasusnya masih kita dalami dengan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP),” katanya.

Dia menambahkan, sebilah parang yang diduga dipakai pelaku untuk membacok korban juga sudah diamankan dari depan rumah korban.

“Kita langsung terjun ke lokasi begitu mendapat informasi adanya kejadian. Korban yang sudah tak bernyawa kemudian dibawa ke Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih guna keperluan otopsi,” sebut Subakir.

Dia mengaku, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan para saksi. “Kita masih terus mendalami motif hingga pelaku melakukan pembunuhan itu,” terangnya. (th/ad)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tragis! Wanita Muda Diperkosa Supir Angkot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler