Ayatollah Khamenei Sebut Peracun Puluhan Siswi di Iran Layak Mati

Senin, 06 Maret 2023 – 21:32 WIB
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto: AP

jpnn.com, TEHRAN - Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan pelaku peracunan puluhan siswi di sejumlah sekolah negara tersebut, pantas dihukum mati jika sengaja melakukannya.

Menurut laporan harian Inggris The Guardian dalam lamannya pada Senin, ini kali pertama Khamenei mengomentari masalah yang sudah berlangsung sejak akhir tahun silam tersebut.

BACA JUGA: Siswi di Sejumlah Sekolah Iran Keracunan, Pemerintah Klaim Ada Konspirasi Jahat

Khamenei juga mengatakan jika keracunan di sekitar 50 sampai 60 sekolah di Iran itu sengaja dilakukan, maka pelakunya telah melakukan dosa besar yang tak bisa diampuni.

"Jika peracunan para siswi ini terbukti (disengaja), maka orang-orang yang berada di balik kejahatan ini harus dijatuhi hukuman mati dan tidak akan ada ampun bagi mereka," kata Khamenei seperti disiarkan kantor berita IRNA.

BACA JUGA: Pasangan Muda di Iran Dihukum 10 Tahun Penjara karena Berdansa

Pihak berwenang Iran mengakui telah terjadi serangan peracunan di 50 sekolah di 21 dari total 30 provinsi di Iran.

Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi akhir pekan lalu menyatakan bahwa para penyidik sudah mengumpulkan sejumlah sampel mencurigakan, tapi dia tak mengungkapkan lebih jauh lagi sampel ini.

BACA JUGA: PBB Laporkan Hal Mengkhawatirkan soal Nuklir Iran, Begini Respons Tehran

Vahidi mengungkapkan paling sedikit 52 sekolah menjadi sasaran dugaan peracunan ini. Sebaliknya, media massa Iran menyebut lebih dari 60 sekolah.

Teror peracunan ini membuat orang tua murid di Iran semakin mengkhawatirkan keselamatan putri mereka setelah sebelumnya juga dibuat khawatir oleh kerusuhan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini selagi dalam tahanan pada September tahun lalu.

Video yang memperlihatkan para orang tua dan siswi yang kesal di ruang gawat darurat di berbagai rumah sakit di Iran, viral di media sosial. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler