jpnn.com, TEHRAN - Meski tidak berdaya membalas, Iran terus melawan. Tiap kali Amerika Serikat menerapkan sanksi baru, petinggi di Tehran langsung merespons dengan pernyataan bernada permusuhan terhadap Negeri Paman Sam.
Hari ini, Minggu (3/11), giliran Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa larangan berunding dengan AS akan tetap berlaku. Menurut ulama syiah itu, dialog hanya akan membuka pintu bagi AS untuk menginfiltrasi politik Iran.
BACA JUGA: Tiga Negara Eropa Kompak Tolak Maskapai Iran, Pesanan Amerika?
"Artinya, Iran tidak akan tunduk pada tekanan Amerika," ujar Khamenei dalam pidatonya jelang peringatan ke-40 tahun penyanderaan di Kedutaan Besar AS.
Menurut Khamenei, Iran dan Amerika adalah dua musuh abadi yang sama-sama keras. Karena itu, dialog tidak ada gunanya. "Kalian yang percaya negosiasi dengan musuh akan menyelesaikan masalah kita 100 persen salah," tegas politikus gaek itu.
BACA JUGA: Menlu Iran Tantang Amerika Jatuhkan Sanksi Lebih Berat
Seperti diketahui, hubungan AS dan Iran rusak sejak akhir dekade '70-an. Revolusi yang digalang para ulama serta penyanderaan kedutaan AS di Tehran mengakhiri hubungan tersebut.
Menurut Khamenei, politik luar negeri AS tidak pernah berubah sejak masa perang dingin hingga sekarang. Dia menganggap negara adidaya itu sebagai diktator internasional yang bengis.
BACA JUGA: Arab Saudi Cs Sepakat Bantu Amerika Menghukum Iran
"Iran punya tekad baja. Kami tidak akan membiarkan Amerika kembali ke Iran," tegas dia. (reuters/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil