Ayo Bantu Bencana Kelaparan Yaman dan Somalia

Sabtu, 18 Maret 2017 – 16:49 WIB
Kelaparan dan kurang gizi di Yaman. Foto: The Daily Star

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) KH Bachtiar Nasir (UBN) mengapresiasi aksi kemanusiaan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk membantu korban kelaparan di Afrika dan Yaman.

Tiga negara Afrika yang dilanda bencana kelaparan adalah Yaman, Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria.

BACA JUGA: Hadir di Sidang Ahok, UBN Beri Dukungan ke Habib Rizieq

Ini disampaikannya saat pelepasan relawan ACT di Masjid Al-Azhar, Jakarta.

Pimpinan AQL Islamic Center yang juga aktif di bidang sosial dan kemanusiaan ini menegaskan, bangsa Indonesia khususnya umat Islam punya tanggung jawab sosial untuk meringankan beban saudara-saudaranya di negara lain yang membutuhkan bantuan.

BACA JUGA: Pengacara UBN Jelaskan Transfer Duit YKUS ke Turki

Ini merupakan kemuliaan dari sisi kemanusiaan sehingga umat Islam harus berperan mengulurkan bantuan kepada negara yang dilanda kelaparan tersebut.

Terlebih bagi umat Islam sangat dianjurkan memberikan makan kepada orang dikenal dan tidak dikenal.

BACA JUGA: Ini Status Terakhir Ustaz Bachtiar Nasir

UBN juga mengimbau agar umat Islam Indonesia membantu program bantuan ACT untuk bencana kelaparan di wilayah tersebut.
"Ini adalah sebuah program yang sangat mulia dan terhormat, mulia dari sisi agama dan terhormat sebagai bangsa Indonesia,” ujar Ketua Alumni Universitas Islam Madinah itu dalam keterangan resminya, Sabtu(18/3).

Menurutnya, kepedulian dan uluran tangan umat Islam untuk kemanusiaan akan mengangkat citra positif bangsa Indonesia di mata internasional.

Karenanya, program kemanusiaan ACT perlu mendapatkan perhatian masyarakat Indonesia dari semua elemen mulai dari kalangan bawah, menengah, dan atas.

ACT melalui Tim Sympathy of Solidarity (SOS) telah menyalurkan 2,6 ton paket bantuan bahan pangan dari Indonesia ke Somalia.

Bantuan tahap pertama ini disalurkan ke sejumlah wilayah, seperti Lower Shabelle dan Bay Region.

Pada Selasa (14/3), tim SOS mendistribusikan bantuan pangan ke Kampung Kukari di Lower Shabelle yang terletak sekitar 40 km dari Mogadishu.

Kampung Kukari merupakan kampung tidak resmi yang dihuni pengungsi. Bangunan di kampung tersebut terbuat dari seng dan ranting-ranting yang disusun sekenanya.

"Ada sekitar 15 sampai 19 'koloni' pengungsi baru di Kampung Kukari," ujar Senior Manager Komunikasi ACT, Bambang Triyono.

Pada Rabu (15/3), tim SOS menyalurkan bantuan ke Kota Baidoa di Bay Region. Kota Baidoa kedatangan hampir 20 ribu pengungsi yang berasal dari desa-desa di sekitar kota tersebut, yang mencari air bersih dan bantuan pangan.

Badan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB sendiri menyatakan empat negara di Afrika, yakni Yaman, Somalia, Sudah Selatan, dan Nigeria, mengalami bencana kelaparan dan malnutrisi terparah di dunia.

Jumlahnya mencapai 20 juta jiwa dan sebagian besar anak-anak.

Di Yaman, sekitar 14,1 juta penduduknya menderita kelaparan parah. Di Nigeria ada sekitar 1,8 juta penduduknya juga hidup dalam kelaparan parah.

Sementara Sudan Selatan dan Somalia, masing-masing sekitar 4,9 juta dan 2,9 juta menderita mengalami bencana kelaparan kritis.

Karenanya, badan PBB memohon bantuan masyarakat dunia untuk menghindarkan terjadinya bencana kemanusiaan yang besar.

Bencana kelaparan parah yang sedang dihadapi empat negara di Afrika itu dinilai sebagai krisis terburuk sejak badan dunia ini dibentuk sejak 1945. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler