Pengacara UBN Jelaskan Transfer Duit YKUS ke Turki

Jumat, 24 Februari 2017 – 18:11 WIB
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Bachtiar Nasir (kiri kedua) bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (10/2/2017). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com - jpnn.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian tengah mengusut aliran dana Yayasan Keadilan Untuk Semua (YKUS) ke Turki.

Bahkan polisi mengaku sudah memegang bukti transfer yang diduga melibatkan ketua GNPF Ustaz Bachtiar Nasir (UBN).

BACA JUGA: Ini Status Terakhir Ustaz Bachtiar Nasir

Kuasa hukum UBN, Kapitra Ampera menyebut kepanikan Kapolri itu berlebihan. Pasalnya, transfer itu tak terkait tindak pidana.

"Ya ada aliran dana ke Turki. Nah makanya saya ingin luruskan, karena informasi yang didapat Pak Tito kurang akurat," ujar Kapitra saat dihubungi JPNN, Jum'at (24/2).

BACA JUGA: Ssstt... Bareskrim Segera Perjelas Status Mpok Sylvi

Kapitra lebih lanjut mengatakan bahwa aliran uang dari YKUS ke Turki ditujukan ke sebuah yayasan bernama IHH Humanitarian Relief Foundation.

Uang tersebut dikirim oleh Islahuddin Akbar, pegawai bank yang telah menjadi tersangka kasus dugaan TPPU.

BACA JUGA: Fokus di Kasus Hibah Pramuka sebelum Lanjut ke Al-Fauz

"Uangnya memang dari yayasan tapi dikirim melalui rekening Islahuddin. Uang tersebut berasal dari yayasan untuk disumbangkan ke yayasan IHH, NGO yang bergerak di bidang kemanusiaan untuk Suriah,"jelas Kapitra, yang juga pengacara Islahuddin.

Kapitra menegaskan bahwa transfer ke IHH tersebut dilakukan pada Juni 2016. Artinya aliran dana tersebut jauh sebelum dibentuknya GNPF dan aksi 411 pada November serta 212 di bulan Desember.

"Itu udah lama sekali, sekitar bulan Juni. GNPF-MUI itu baru ada bulan Oktober. Sementara donasi aksi GNPF baru muncul awal November. Jadi gak ada hubungan dengan UBN. UBN tidak pernah kirim uang ke Turki," tegas Kapitra.

Oleh karena itu, Kapitra menyayangkan pernyataan Kapolri di hadapan anggota Komisi III DPR kemarin (23/2) yang menyebutkan bahwa UBN terlibat dalam aliran dana ke Turki.

"Jadi sumbangannya berasal dari rekening pribadi Islahudin dan uangnya murni dari pengurus YKUS. Jadi saya sangat menyayangkan bahwa itu dikaitkan dengan UBN," tutup Kapitra. (mg5/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Mulai Sentuh Laporan Antasari


Redaktur & Reporter : Fandi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler