jpnn.com - SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menggelar sayembara penamaan Bandara Samarinda Baru. Warga diharapkan bisa menyampaikan suara. Jajak pendapat dibuka lewat jejaring maya.
Lewat situs www.pollingnamabsb.com, pemprov mempersilakan masyarakat memilih empat nama yang tersedia. Yakni Aji Pangeran Afloes, Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, HM Kadrie Oening, dan HM Ardans.
BACA JUGA: Iming-iming Kelola Rp 1 Miliar, Pilkades Bakal Seru
Imanudin, Kabag Humas, Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltim menjelaskan, sederet nama itu muncul setelah melalui proses seleksi yang panjang.
Awalnya, terdapat 19 nama yang jadi kandidat. Setelah melalui seleksi lanjutan, jumlahnya terus mengerucut. Belakangan tinggal empat nama itu yang bisa dipilih publik hingga jajak pendapat ditutup pada 31 Agustus.
BACA JUGA: Kisah Yulianti Bangun Queen Jek, Tergiur Penghasilan Tukang Ojek
“Empat nama itu dirasa cocok karena fasilitas publik belum ada yang memakai nama tokoh ini,” ujar Imanudin.
Di antara 19 nama itu, sedianya, terdapat nama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Hanya, namanya gugur lantaran yang bersangkutan masih hidup. Sementara itu, salah satu kriteria nama yang lolos adalah tokoh Kaltim yang sudah wafat dan berkontribusi besar untuk provinsi itu.
BACA JUGA: Daerah Ini Punya Hot Spot Kebakaran Hutan Terbanyak se-Indonesia
Selain itu belum pernah dipakai di fasilitas publik apa pun. Begitu juga nama Mulawarman. Nama salah seorang raja di Kerajaan Kutai itu gugur karena sudah dipakai untuk nama universitas dan komando daerah militer.
Ada pula Abdul Wahab Sjahranie yang namanya kesohor untuk fasilitas kesehatan. Sementara ini, dari data yang mereka miliki, baru ada seribu lebih pengguna di dunia maya yang turut terlibat dalam jajak pendapat itu.
Soal siapa yang paling banyak dipilih, dia tidak mengungkapkan. “Lebih baik tunggu hasilnya nanti setelah jajak pendapat ditutup,” ucap dia.
Di samping itu, dari hasil survei yang dilakukan Tim Riset Kaltim Post, dari 100 orang yang dijadikan responden, hanya 59 persen di antaranya yang peduli dengan penentuan nama BSB.
Kemudian, dari jumlah responden yang peduli, sebanyak 32 persen di antaranya memilih Kadrie Oening. Sisanya terbagi ke tiga nominee dan beberapa nama lain yang jadi pilihan lain warga.
“Warga yang tidak peduli itu maksudnya, mereka menurut saja dengan apa nama bandara nantinya. Sedangkan mereka yang peduli adalah yang terang menunjuk nama yang masuk nominasi,” jelas Koordinator Tim Riset Kaltim Post Erizal Respatti.
Dikonfirmasi terpisah, Abdullah Karim, ketua tim verifikasi dan validasi jajak pendapat nama BSB mengatakan, sayembara itu sudah sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pembakuan Rupabumi.
Begitu juga tentang keberadaan timnya dalam penjajakan itu. “Jumlah suara yang masuk saat ini yang tercatat ada lebih 1.200. Pemilihnya bebas, dengan memberikan nomor KTP (kartu tanda penduduk),” papar dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman itu. (yos/ndy/k8/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percepat Poros Maritim, Susi: Natuna Titik Spot yang Luar Biasa
Redaktur : Tim Redaksi