jpnn.com, SEMARANG - Hobi dilakukan kegiatan tanam menanam tetapi tak punya lahan? Jangan khawatir, hobi ini masih bisa dilakukan di lahan sempit.
Menanam juga bisa menjadi solusi ketahanan pangan rumah tangga saat wabah COVID-19 berkecamuk.
BACA JUGA: Tukang Becak Terkejut Ada Seorang Wanita Datang Membawa Sembako
Hal ini, dibuktikan oleh Ketua PKK Provinsi Jawa Tengah, Siti Atikoh bersama Sekretaris Pokja III, Woro Sri Hartati.
Para ibu PKK bertanam empon-empon, dan sayuran, memanfaatkan lahan sempit dan sisa bumbu dapur serta barang tak terpakai di rumah, sebagai pot.
BACA JUGA: Sejak WFH, Istri Pak Ganjar Makin Sibuk Cuci Pakaian Setiap Hari
Memanfaatkan alat-alat seadanya, halaman bisa diubah bak swalayan kebutuhan memasak, tanpa harus keluar rumah.
"Media tanamnya bisa apa saja, mulai dari bekas plastik minyak goreng. Di lahan sempit bisa juga bertanam secara vertikal atau hidroponik. Tidak menyita tempat," ujarnya pada Rabu (29/4).
BACA JUGA: Buat Aturan soal Angkutan Umum Selama Pandemi, Ganjar: Jangan Ngeyel
Woro mengatakan, menanam sayur dan bumbu dapur tidak sulit. Yang dibutuhkan hanya media tanam, berupa sekam pupuk kandang dan penyemprot air.
"Yang terpenting lagi adalah niat. Kalau sudah niat gampang menanam," tuturnya.
Dia menyebut, hampir semua bumbu dapur seperti jahe, kencur, temulawak mudah sekali tumbuh tunas. Sedangkan untuk sayur-sayuran, atau cabai diperlukan perlakuan khusus agar bisa berkembang.
Untuk mulai pembenihan, diperlukan tempat teduh untuk menyemai. Ketika bibit telah menumbuhkan daun, kemudian bisa dipindah ke media pot dan dipindah ke lahan yang terkena sinar matahari langsung.
"Kalau saya di rumah tanam kenikir. Saat puasa begini ya tidak usah ambil pusing, tinggal ambil daun kenikir lalu bikin sambal sebagai lalapan," kata dia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan tanaman empon-empon
Jogo Wargo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut positif gerakan tanam di lahan sempit, oleh TP PKK Provinsi Jateng.
Menurutnya, aktivitas macam itu perlu dikembangkan di tengah wabah COVID-19.
"Giat seperti ini perlu digencarkan, lantaran sesuai dengan konsep Jogo Tonggo di tengah wabah COVID-19. Melalui jimpitan beras, menanam sayur mayur di halaman, sehingga kita bisa berbagi membantu tetangga (yang terdampak COVID-19)," tuturnya.
Menurutnya, menanam di lahan sempit bisa diberdayakan di wilayah perkotaan. Dengan konsep ini, dia berharap kebutuhan dapur bisa dipenuhi secara mandiri. Otomatis, hal itu mengurangi aktivitas belanja ke luar rumah.
"Ibu-ibu seumpama di wilayah ada pekarangan kosong, minta sama pak lurah atau kepala desa untuk bisa ditanami. Inilah konsep Jogo Tonggo guna membentuk ketahanan pangan di hulu," pungkas Ganjar. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia