jpnn.com, DENPASAR - Seorang bocah berusia tujuh tahun menjadi korban tabrak lari Jalan Raya Ratna, Denpasar. Bocah bernama Ananda Andika itu berstatus yatim piatu karena kedua orang tuanya sudah meninggal.
Saat ini Andika menjalani perawatan di RS Sanglah Denpasar. Dia terluka serius dan mengalami pembekuan darah di otak.
BACA JUGA: Ada 45 Penerbangan Batal, Ribuan Penumpang Terjebak di Bali
Andika sempat dirawat di RS Trijata Polda Bali. Namun, keterbatasan biaya membuatnya harus dipulangkan.
Andika sepeninggal kedua orang tuanya diasuh oleh neneknya yang bernama Sri. Menurut Sri, cucunya menjadi korban tabrak lari pada Senin lalu (22/11).
BACA JUGA: Nikmatnya Menyantap Sate Babi Bawah Pohon di Pulau Dewata
Kala itu Andika akan menyeberang jalan usai membeli bakso. Dia sudah melirik kanan dan kiri jalan.
Nahas, Andika saat menyeberang justru tertabrak sepeda motor yang melaju kencang dari arah selatan. Sontak dia terpental dan kepalanya membentur aspal jalan.
BACA JUGA: 1000 Penari Siap Goyang Festival Nusa Penida 2017
"Saya yang berada di lokasi kejadian langsung panik dan shocked. Sementara pengendara motor langsung membawa Andika ke rumah sakit Trijata Polda Bali, kemudian kabur," ungkap perempuan 60 tahun itu.
Karena keterbatasan biaya, Andika harus pulang dan dirawat di rumah. Saat dirawat di rumah selama 5 hari, darah terus keluar melalui hidung.
Sementara luka lebam dan bengkak di bagian wajah pelipis mata tak kunjung sembuh. Beruntung ada sebuah yayasan yang membawa Andika ke RS Sanglah.
"Jujur saat itu saya tak punya biaya apapun. Namun tertolong oleh Yayasan Raudah yang membawa Andika ke RS Sanglah," ujar Sri.
Saat ini Andika masih menunggu jadwal operasi. “Mudah-mudahan secepatnya dilakukan operasi dan kondisi Andika segera membaik," harap Sri.(rb/jul/mus/mus/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Kunjungan Wisman Positif, Bali Siap Sambut Peak Seasons
Redaktur & Reporter : Antoni