jpnn.com - JPNN.com HALMAHERA - Nama batu bacan sudah mendunia. Tidak hanya kolektor dalam negeri, banyak pencinta batu akik dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Hongkong yang juga berburu di di Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Muhammad Abusama, pria yang membangun jembatan selebar 2,5 meter dan sepanjang 38 meter dari batu bacan di Halmahera mengakui banyak pemburu batu bacan yang kecele. [Lihat: Wow, Jembatan Sepanjang 38 Meter Ini Dibangun dari Batu Bacan]
BACA JUGA: Wow, Jembatan Sepanjang 38 Meter Ini Dibangun dari Batu Bacan
Kata dia, pemburu itu mengira bahwa batu bacan terdapat di Pulau Bacan. Batu mulia tersebut hanya bisa ditemukan di Pulau Kasiruta, Halmahera Selatan.
Untuk mencapai Kasiruta, dibutuhkan waktu 3–4 jam dengan menggunakan kapal motor dari Pulau Bacan.
BACA JUGA: Lahir di Kapal, Mayat Bayi Dibuang ke Laut
Kalau naik speedboat, perjalanan bisa lebih cepat, sekitar 2 jam. Di Kasiruta itulah terdapat Kampung Doko dan Palamea yang selama ini dikenal sebagai penghasil batu bacan dengan varian berbeda.
Abusama menyatakan, setiap tamu yang datang ke Labuha atau Pulau Bacan selalu ingin tahu tambang batu bacan yang dikenal hingga luar negeri itu.
BACA JUGA: Lagi, Aksi Heroik Nelayan Aceh Selamatkan Imigran Rohingya
Tapi, si tamu pasti kecewa karena di Pulau Bacan tidak terdapat batu bacan. Untuk melihat langsung tambang batu mulia tersebut, pengunjung harus ke Pulau Kasiruta yang tidak setiap saat bisa terlaksana. Sebab, kapal motor yang akan menyeberangkan hanya beroperasi pada hari-hari tertentu.
’’Karena itu, saya bangun jembatan dari batu bacan ini di depan rumah saya ini. Biar pengunjung yang datang di Pulau Bacan tidak harus menyeberang ke Kasiruta untuk melihat batu bacan secara langsung,’’ jelas mantan wakil ketua DPRD Halmahera Selatan tersebut. (ari/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Turunkan Jokowi, HMI Kecam Aksi Represif Polisi
Redaktur : Tim Redaksi