Lagi, Aksi Heroik Nelayan Aceh Selamatkan Imigran Rohingya

Kamis, 21 Mei 2015 – 06:33 WIB
KEMANUSIAAN: Nelayan Aceh menggunakan perahunya untuk menyelamatkan pengungsi Rohingya, Myanmar, Rabu (20/5). Foto: Binsar Bakkara/AP Photo

jpnn.com - LANGSA – Para nelayan Aceh kompak. Mereka bergerak cepat menolong 442 pengungsi (93 di antaranya anak-anak) asal Myanmar dan Bangladesh. Para pengungsi itu telah berhari-hari telantar di lautan karena diusir paksa oleh otoritas Thailand yang menolak disinggahi.

Imigran yang terdiri atas 399 pencari suaka etnis Rohingya, Myanmar, dan 43 pengungsi asal Bangladesh itu Rabu pagi (20/5) berhasil mendarat di tepi muara pantai Aceh Timur.

BACA JUGA: Demo Turunkan Jokowi, HMI Kecam Aksi Represif Polisi

Sekitar 28 nelayan dari Desa Simpang Lhee, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur, melakukan aksi heroik dengan menarik kapal imigran itu ke tepi muara pantai Aceh Timur. Kapal tersebut mulanya ditemukan Razali, 36, Selasa siang (19/5), sekitar 38 mil dari daratan dengan waktu perjalanan sekitar 4 jam.

’’Saya hampiri mereka dan kasih makan. Setelah itu, saya kontak teman-teman untuk segera merapat,’’ jelas Razali.

BACA JUGA: Hai Para Pendaki... Inilah Pesan Juru Kunci Gunung Merapi

Namun, karena jumlah pengungsi begitu banyak, para nelayan itu tidak sanggup memasok makanan ke kapal yang terkatung-katung di laut tersebut. ’’Karena itu, kami dorong saja sampai muara,’’ katanya.

Selasa sore (19/5), para nelayan mulai berupaya menarik kapal pengungsi. Awalnya, hanya tiga perahu kecil yang menarik. Setelah mencapai jarak 28 mil, lima perahu lain datang membantu.

BACA JUGA: Adakah Hal Mistis di Balik Tragedi Kawah Merapi? Berikut Kata Putra Mbah Marijan

’’Kami sampai muara sekitar pukul satu malam. Setelah dari muara, baru mereka kami naikkan ke perahu untuk dibawa ke kampung,’’ jelas Razali.

Desa Simpang Lhee memang tidak berada di tepi laut. Untuk mencapai laut, warga harus menyusuri sungai dan rawa. Kondisi perahu imigran yang terlalu besar dan hampir tenggelam membuat Razali dkk meninggalkannya di muara.

Siang kemarin, Jawa Pos sempat mendatangi perahu yang hampir tenggelam itu. Warnanya hijau dengan polet merah di bagian bawah. Panjangnya 20 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi lebih dari 5 meter.

Kapal tersebut memiliki tiga tingkat di bagian lambung. Saat menaiki kapal yang sudah ditinggal penghuninya tersebut, bau tidak enak langsung menyengat. Kotoran manusia dan air kencing berserak di mana-mana.

Pakaian kotor dan botol-botol air mineral bermerek Thailand tersebar di semua titik. Badan dan mesin kapal masih utuh. Hanya, kondisi mesin yang mati membuat air mulai masuk melalui as baling-baling. Di bagian bawah, air bahkan sudah merendam sekitar satu meter.

’’Kalau tidak kami selamatkan, mereka pasti akan tenggelam. Kami masih punya rasa kemanusiaan,’’ tegas Razali.

Kondisi para pengungsi amat memprihatinkan. Banyak yang sakit-sakitan dan hampir meninggal. ’’Kami dapati ada seorang yang mati, lalu dibuang ke laut oleh mereka,’’ ucap Fakhri, 46, nelayan lainnya.

Nelayan Aceh juga berkorban materi. Bahan makanan untuk di laut berhari-hari habis dibagikan kepada para pengungsi. Begitupun solar untuk menyelamatkan imigran di tengah laut. ’’Saya rugi sekitar Rp 5 juta. Tetapi, saya ikhlas. Rezeki bisa dicari. Tetapi, kesempatan menyelamatkan ratusan nyawa orang, kapan lagi kami dapat?’’ katanya.

Saat penyelamatan oleh nelayan, sebenarnya ada anggota Polair Aceh Timur yang sedang berpatroli. Namun, mereka hanya melihat dan berbalik arah. ’’Mereka lihat kami, tetapi mereka balik lagi,’’ ungkapnya.

Kondisi mengharukan terjadi saat para imigran sampai di darat. Setelah mereka ditampung di surau desa, bantuan pakaian dan makanan dari kampung-kampung sekitar tidak henti berdatangan. ’’Semua bantuan itu murni dari masyarakat, tidak ada yang dari pemerintah,’’ tegas Muhammad Nasir, sosok tetua kampung.  (wam/owi/bil/c5/sof)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata, seperti Inilah Kondisi Luka Erri Yunanto


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler