jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin sepakat dengan Presiden Jokowi yang memerintahkan jajarannya menyiapkan masker untuk anak-anak terkait rencana pembukaan sekolah tatap muka tahun depan.
Sebab, masker untuk anak-anak masih sulit ditemui di tengah pandemi Covid-19, sehingga mereka banyak menggunakan penutup hidung dan muka untuk orang dewasa.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Dukung Perintah Tembak di Tempat yang Dikeluarkan Jenderal Idham
Menurut Azis, segala persoalan terkait standar mutu dan keamanan protokol kesehatan Covid-19 menjadi konsekuensi logis yang wajib disediakan oleh negara di masa pandemi corona ini.
“Saya sepakat dengan masker khusus anak. Negara harus hadir untuk memastikan dan menyediakan ini," kata Azis, Jumat (4/12).
BACA JUGA: Tips Menggunakan Masker yang Benar Pada Anak
Azis mengatakan wacana dibukanya sekolah tatap muka tahun depan perlu dipertimbangkan dengan saksama.
Menurutnya, harus ada protokol yang dijalankan secara nasional dan fleksibel, dengan mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat.
BACA JUGA: Pesan Presiden Jokowi di Peringatan Hari Disabilitas Internasional
“Harus ada protokol yang seragam, jelas dan wajib untuk diikuti secara nasional," ungkapnya.
Azis mencontohkan jumlah siswa per kelas harus dibatasi, penyemprotan ruangan kelas secara berjadwal wajib dilaksanakan.
"Pemerintah harus mampu memberi keyakinan kepada orang tua akan jaminan mutu protokol kesehatan bila akan dimulai," katanya.
Ia mendesak pemerintah fleksibel dengan penerapan kombinasi antara kelas tatap muka dan daring dalam menampung aspirasi dan kekhawatiran orang tua siswa.
“Penerapan harus fleksibel antara kelas tatap muka dan kelas daring. Ini konsekuensi yang harus dijalani," kata dia.
Azis mengatakan, masih banyak orang tua siswa yang belum berani mengirim anaknya untuk belajar dalam kelas tatap muka.
"Wajib mengakomodasi kekhawatiran orang tua siswa, dan di saat yang sama memulai penerapan new normal sekolah tatap muka," ungkapnya.
Azis berharap pada waktunya kehidupan masyarakat akan kembali normal dan proses belajar-mengajar dapat berjalan seperti biasanya.
Ia juga memberi dukungan moril kepada para guru untuk tetap semangat dalam masa pandemi Covid-19 ini.
“Saya beri apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru yang sudah berusaha semaksimal mungkin agar proses belajar-mengajar dapat terjalin dengan baik," ujarnya.
Menurut Azis, tidak mudah menjadi guru di masa pandemi Covid-19 ini.
Dia menegaskan bahwa para guru adalah pahlawan bangsa yang tidak pernah lelah, sekalipun penyesuaian perubahan mendadak di masa pandemi Covid-19.
Proses mencerdaskan anak bangsa tetap berjalan menuju Indonesia maju. Saya titip kepada Pak Menteri untuk memperhatikan nasib para guru ini," pungkas Azis. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy