jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyatakan kehadiran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke Timika, Papua, Sabtu (28/11), memberikan arti mendalam untuk menciptakan situasi dan kondisi yang damai.
Pimpinan DPR bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan, ini berharap kehadiran Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menghasilkan titik terang untuk meredam situasi panas yang terjadi dewasa ini di Papua.
BACA JUGA: Polisi Tangkap 36 Orang terkait Demo Papua Merdeka
“Pertemuan Panglima TNI dengan sejumlah tokoh Papua memiliki arti mendalam. Banyak harapan dari titik temu yang dihasilkan. Minimal membuka ruang dialog untuk menciptakan situasi dan kondisi Papua damai,” kata Azis dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/11).
Mantan ketua Komisi III DPR itu menyatakan hadirnya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membuktikan bahwa negara hadir di tengah masyarakat Papua, yang sedang mengalami gangguan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
BACA JUGA: Pesan Panglima TNI dari Tanah Papua, Tegas
“Sudah sejak lama tanah Papua merindukan kedamaian. Saya yakin tidak tebersit sedikit pun di hati mereka untuk berpisah dengan kedaulatan NKRI,” yakin Azis.
Politikus Partai Golkar itu juga mengapresiasi sikap TNI yang tidak bertindak agresif dalam meningkatkan pengamanan menjelang hari ulang tahun (HUT) kelompok bersenjata di Papua atau OPM pada 1 Desember.
BACA JUGA: 4 Tokoh Adat Papua dan Tokoh Pemuda Gelar Pertemuan, Ini Kesepakatannya
Berkaca dari kasus-kasus sebelumnya, 1 Desember kelompok bersenjata kerap melakukan gangguan keamanan untuk menunjukkan eksistensinya.
"Saya yakin, TNI akan terus melakukan monitoring maupun pengawasan menjelang 1 Desember," ungkapnya.
Menurut Azis, sikap normal yang ditunjukkan TNI harus mengedepankan perdamaian dan pembinaan di wilayah teritorial.
“Menginginkan ruang kondusif dengan mengamankan masyarakat adalah prioritas, itu pula yang kami harapkan,” katanya.
Azis kembali menegaskan bahwa Papua dan Papua Barat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI.
Menurutnya, kedua provinsi di ufuk timur Indonesia itu memiliki beragam potensi, tetapi juga tantangan yang harus dapat dikelola secara baik dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat setempat.
Azis menjelaskan bahwa peran para tokoh agama, adat, dan masyarakat di Papua sangat penting dalam menjaga dan menciptakan suasana damai di tengah situasi yang terjadi dewasa ini.
Menurutnya, peran tokoh pula yang menjadi jembatan antara pemerintah dengan masyarakat.
“Nilai-nilai kearifan lokal warga Papua harus tetap dijaga dan terus dipelihara,” imbuhnya.
Lebih lanjut Azis menambahkan dengan terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat, merupakan bukti keseriusan pemerintah.
“Keseriusan mengutamakan pendekatan kesejahteraan adalah langkah utama menyelesaikan permasalahan di Provinsi Papua dan Papua Barat,” tuntas Azis. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy