Azis: RUU Cipta Kerja Akan Memberikan Kepastian pada Pelaku UMKM

Minggu, 04 Oktober 2020 – 19:31 WIB
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. Foto: arsip JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengatakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada masa pandemi mengalami dampak yang cukup berat,  tidak seperti pada krisis ekonomi 1998.

Oleh karena itu, Azis mengatakan munculnya substansi dalam RUU Cipta Kerja yang mendukung dan mempermudah izin bagi para pelaku UMKM, akan memudahkan mereka mendirikan Perseroan Terbatas (PT) berbadan hukum melalui pendaftaran secara elektronik dan disahkan oleh Kemenkum HAM.

BACA JUGA: DPD Kawal RUU Ciptaker Agar Bisa Memajukan Daerah

Menurut Azis, sebelumnya orang yang mendirikan PT harus membayar Rp 50 juta. 

Dia mengatakan dalam klaster UMKM dan Koperasi di RUU Ciptaker, perizinan dan hal lainnya akan dipermudah. 

BACA JUGA: Influencer Cantik Dibakar Mantan Suami Saat Siaran Langsung di TikTok

"Sehingga dana Rp 50 juta yang biasa dibayarkan di saat mendaftarkan PT bisa dimanfaatkan untuk modal usaha bagi para pelaku usaha kecil nantinya," ujar Azis, Minggu (4/10).

Politikus Partai Golkar itu menjelaskan bahwa UMKM akan mendapatkan bantuan dan perlindungan hukum jika terjadi sesuatu dalam proses perjalanan usahanya.

BACA JUGA: RUU Cipta Kerja Lolos ke Paripurna, Gerindra: Kami Harus Realistis

Pelaku usaha selain akan mendapatkan pendampingan hukum jika terjadi sebuah perkara, juga didampingi meningkatkan daya saing usaha dan kemudahan permodalan.

"Sehingga hasil produk UMKM dapat bersaing di tengah pasar bebas dan perkembangan zaman," kata dia.

Azis menambahkan, nantinya produk atau jasa UMKM dapat masuk dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, lembaga ataupun BUMN.

"Bahkan akan mendapatkan dana alokasi khusus untuk kegiatan pemberdayaan dan pengembangan," ujarnya.

Mantan ketua Badan Anggaran itu menegaskan UMKM nantinya akan mendapatkan porsi di prioritas lokasi strategis seperti bandara, pelabuhan, stasiun dan rest area melalui pola kemitraan.

Sehingga tidak hanya pelaku usaha besar saja yang hadir di lokasi tersebut.

"Biasanya jika kita berpergian dan mampir ke rest area atau terminal baik udara, laut dan darat hanya melihat rumah makan dan toko yang dimiliki oleh pelaku usaha besar. Nantinya UMKM hadir di lokasi tersebut," kata dia.

"Saya berharap masyarakat dapat mampir dan membelinya untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi dalam meminimalisir terjadinya resesi," ajak Azis. (boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler