Azmun Dituntut 12 Tahun Penjara

Selasa, 26 Agustus 2008 – 17:08 WIB
JAKARTA - Mantan Bupati Pelalawan Tengku Azmun Jaafar dituntut 12 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penyalahgunaan penerbitan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) kepada sejumlah perusahaan di Pelalawan, Riau, yang merugikan negara sebesar Rp1,2 triliun.
"Jaksa memutuskan terdakwa terbukti bersalah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sesuai dakwaan dikenakan pasal 2 ayat 1 jo pasal 18 UU 31 tahun 1999 sebagaimana diubah UU 20 tahun 2001 pasal 55 ayat 1 KUHP," katanya " ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) MRum saat membacakan tuntutan kepada terdakwa Azmun di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Selasa (26/8), di Jakarta.
Mengenakan kemeja koko putih lengan panjang dan kopiah hitam, JPU menuntut agar majelis hakim yang dipimpin oleh Kresna Menon memutuskan terdakwa Tengku Azmun terbukti bersalah

BACA JUGA: Banyak Partai Politik Munafik

JPU juga menjatuhkan hukuman pidana kepada Azmun selama 12 tahun dikurangi masa tahanan, denda 500 juta dan subsider enam bulan kurungan.
Tuntutan yang dibacakan secara bergiliran oleh JPU yang terdiri dari Kasatgas M
Rum, Riono, Siswanto dan Andi Suharlis juga meminta terdakwa membayar ganti rugi senilai Rp19 Miliar dikurangi hasil sita oleh KPK Rp6,7Miliar, kompensasi tanah dan bangunan

BACA JUGA: Perang Informasi Ancam Indonesia

Apabila tidak diganti, harta bendanya akan disita, serta jika tidak dipenuhi dalam satu bulan setelah dijatuhi hukuman akan dipidanakan penjara selama tiga tahun.
Kresna Menon memberikan kesempatan kepada Azmun dan kuasa hukumnya untuk menyiapkan pledoi yang akan disampaikan dalam sidang pada Selasa (2/9) pekan depan
Seusai pembacaan tuntutan, Azmun disambut dengan haru oleh para kerabatnya dan para simpatisannya yang setia mendengarkan pembacaan tuntutan sejak dimulainya sidang

BACA JUGA: IBL Gelar Konferensi Internasional

Mereka berkumpul di ruang terdakwa dengan suasana haru dan penuh keheninganSatu persatu mereka memeluk Azmun sebagai bentuk simpati dan empati atas tuntuntan yang dijatuhkan JPUTampak hadir selain sang istri Dian Azmun, abangnya Tengku Khalil Jaafar dan Ketua DPRD Pelalawan HM Harris.
Dari pantauan, terlihat keluarga terdakwa merasa sangat terpukul dengan masa hukuman yang dijatuhkan kepada AzmunSeluruh kerabat yang hadir terlihat berkaca-kaca bola matanya dengan suasana penuh kesunyian.
"Sungguh tak adil di dunia iniBiarlah nanti pengadilan di akhirat yang membuktikannyaSayang di pengadilan nanti, tak ada wartawan, " ujar Azmun membuka pembicaraan secara lirih di tengah keheningan.
Sementara Tengku Khalil menyatakan tuntuntan yang dijatuhkan JPU kepada adiknya dirasakan sangat beratDia merasa keluarga sangat keberatan atas masa hukuman JPUPasalnya masalah penyimpangan IUPHHK-HT, belum tentu abangnya sebagai pangkal kesalahan.
"Tuntutan ini terlalu beratDia kan belum tentu bersalahBiarlah hanya Allah yang Maha Adil ," kata Khalil  Jaafar  yang terlihat berkaca-kaca seraya menyebut bahwa barang siapa di dunia ada yang menganiaya, maka dosanya akan diambil oleh sang penganiaya tersebut.
Rum menambahkan hal yang memberatkan terdakwa  adalah perbuatan korupsi terdakwa  dilakukan di saat pemerintah gencar melakukan pemberantasan korupsiTerdakwa juga dipandang JPU berbelit-belit dalam memberikan keterangan di persidangan Sementara hal yang meringankan adalah terdakwa bersikap sopan selama menjalani persidangan.(eyd)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjelang Pemilu Semua Jalan Mulus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler