jpnn.com, JAKARTA - Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda menjawab keresahan Bonek mengenai harga tiket Blessing Game yang dinilai terlalu mahal.
Putra mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu mengungkapkan pendapatnya melalui surat terbuka yang diunggah di laman resmi Persebaya, Jumat (16/3).
BACA JUGA: Tambahan Striker Asing Belum Ada, Persebaya Butuh Kiper Baru
Azrul mengatakan, manajemen akan menggunakan Blessing Game antara Persebaya kontra Sarawak FA di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (18/3), untuk memperkenalkan banyak hal baru.
Salah satunya adalah jersey. Menurut Azrul, ada beberapa partner baru yang menempel di jersey Persebaya.
BACA JUGA: Inilah Jadwal Pekan Pertama Liga 1 Musim 2018
“Yang membanggakan, mereka sebelumnya tidak pernah ikutan di sepak bola Indonesia dan mereka memilih Persebaya sebagai klub untuk didukung. Anggap saja ini satu lagi kontribusi Persebaya untuk sepak bola Indonesia,” kata Azrul.
Dia menambahkan, manajemen dan sponsor sudah merancang berbagai program untuk Persebaya dan warga Surabaya.
BACA JUGA: Arema: Main Jam 12 Pun Kami Siap Lawan Persebaya
Beberapa program itu, antara lain, beasiswa untuk Bonek, pelatihan kerja, dan lain-lain.
“Sambil jalan, kami akan membangun tim yang diharapkan bisa memburu prestasi di lapangan. Berfondasikan pemain-pemain muda hebat yang tahun lalu berjuang mengantarkan Persebaya menjadi juara Liga 2 dan sekarang tampil di Liga 1,” tambah Azrul.
Menurut Azrul, manajemen memperkuat fondasi itu dengan program-program pembinaan komprehensif yang tidak dimiliki klub lain di Indonesia.
Manajemen juga terus mengeluarkan uang miliaran rupiah untuk kompetisi internal, Persebaya U-19, kelompok umur lebih muda, dan PS Kota Pahlawan untuk menyiapkan pemain-pemain Persebaya serta Indonesia pada masa depan.
“Sambil jalan pula, struktur Persebaya sebagai perusahaan (PT) juga terus diperkuat. Mulai marketing-nya, administrasinya, dan lain sebagainya untuk menjalankan business plan yang bertujuan menjaga sustainability Persebaya untuk tahun-tahun ke depan,” tambah Azrul.
Menurut Azrul, langkah manajemen Persebaya tidak umum untuk sebuah klub di Indonesia.
Karena itu, dia siap dicerca apabila banyak orang yang tidak paham dengan kebijakan manajemen Persebaya.
“Kalau ingin mencerca, tolong cerca saya pribadi, Azrul Ananda. Jangan tim manajemen yang bekerja keras mengupayakan kemajuan tim. Jangan para pelatih atau pemain yang bekerja keras di lapangan. Cerca saya pribadi. Azrul Ananda. Tidak apa-apa,” tegas Azrul. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya: Ada Jadwal yang tak Masuk Akal dan tak Efisien
Redaktur & Reporter : Ragil