jpnn.com - BATULICIN -Ketua Working Group Biodiesel 50 (B50) Andi Nur Alamsyah mengatakan pemerintah terus berupaya menjamin ketersediaan energi dan kemudahan akses masyarakat terhadap energi.
Karena itulah pemerintah menghadirkan B50 dengan harga terjangkau tetapi tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan hidup.
BACA JUGA: Soft Launching B50, Mentan: 2 Kekuatan ini Bisa Menggetarkan Dunia
"Ketahanan energi merupakan salah satu faktor penting ketahanan nasional. Selain itu, bagaimana ketahanan energi nasional melalui B50 ini juga dapat mengurangi emisi karbon dan menekan defisit neraca perdagangan serta meningkatkan kesejahteraan petani," ujar Andi Nur Alamsyah pada soft launching B50 di pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya, Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (18/8).
Menurut Nur Alam tantangan pengembangan B50 ke depan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO, tetapi di aspek hilir juga dibutuhkan upaya khusus peningkatan kapasitas pabrik termasuk peningkatan efisiensi produksi pabrik hingga 90 persen.
BACA JUGA: Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
Andi Nur Alamsyah juga menyebut perlu ada inovasi dan teknologi dalam menyesuaikan spesifikasi B50, penyesuaian insentif biodiesel dan introduksi teknologi baru, juga strategi komunikasi dan aspek-aspek legalitas yang oleh pihaknya sedang upayakan dan diperkuat.
"Kami juga sedang melakukan penyesuaian infrastruktur dan sarana prasarana untuk program B50 ke depan," katanya.
BACA JUGA: Jokowi, SBY, JK hingga Try Sutrisno Hadiri Resepsi Pernikahan Putra Mentan Andi Amran
Oleh karena itu, kata Nur Alam, semangat kolaboratif dari semua pemangku kepentingan menjadi kunci pengembangan implementasi B50.
"Hal yang penting untuk ditekankan mendorong pendekatan kebersamaan multistakeholder, termasuk di kalangan perusahaan dan industri biodiesel. Caranya, bisa melalui pendekatan kemitraan di dunia usaha dengan asas saling menguntungkan dan bersama-sama meraih visi misi pembangunan perkebunan yang berkelanjutan, utamanya untuk ketahanan energi nasional," katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan saat ini kekuatan pangan dan biodiesel ada di Indonesia.
Dia mengingatkan agar potensi ini dikelola dengan baik mengingat Indonesia menguasai 58 persen CPO di dunia.
Dengan begitu B50 akan memberikan dampak ekonomi, dampak politik, dan seluruhnya, sebagai contoh negara di benua Eropa, membutuhkan 2,6 juta KL per tahun.
“Jadi sudah jelas target kita (Indonesia) adalah bersiap mengimplementasikan penggunaan biodiesel B50. Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B50 di tanah air,” kata Amran. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PTPN Group Kembangkan Minyak Makan Merah & Bahan Bakar B50, Jokowi Langsung Meninjau
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang