jpnn.com - BATULICIN - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia punya dua kekuatan besar yang bisa menggetarkan dunia.
Yakni, dengan menjadi lumbung pangan serta menjadi lumbung energi.
BACA JUGA: Gelar PI Menyapa, Pupuk Indonesia Dukung Merauke jadi Lumbung Pangan Nasional
Amran mengatakan hal tersebut saat soft launching Biodiesel 50 (B50) di Kalimantan Selatan.
Produksi Biodiesel mencatatkan sejarah kemandirian energi nasional yang menjadi mimpi besar Indonesia untuk 5-10 tahun ke depan.
BACA JUGA: Mentan Amran Ungkap Varietas Padi Unggul Sukses Diujicobakan di Lumbung Pangan Merauke
"Ini gagasan besar, Bapak Presiden sekarang dan Bapak Presiden terpilih, Indonesia menjadi lumbung pangan dan mandiri energi. Dua ini kekuatan bisa menggetarkan dunia," ujar Amran di pabrik Biodiesel PT. Jhonlin Agro Raya, Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (18/8).
Amran meyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.
BACA JUGA: Lumbung Pangan di Merauke Bawa Perubahan, Petani: Terima Kasih Bapak Jokowi
Data statistik Direktorat Jenderal Perkebunan menunjukkan pada 2023 kelapa sawit memiliki lahan seluas 16,8 juta hektare dengan produksi 46,9 juta ton.
Menurut Amran, energi terbarukan terus diimplementasikan di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Penggunaan B15 dimulai sejak 2015 menjadi B20 di 2019. Kemudian menjadi B30 di 2022, hingga B35 sudah dijalankan sejak 2023.
Ke depan, melalui program prioritas energi nasional yaitu implementasi program biodiesel B50 dan Bioetanol E10 diharapkan penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) terus mengalami peningkatan secara nasional sehingga dapat menekan impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).
“B50 ini sangat penting, sangat strategis. Ini bisa dijadikan politik ekonomi untuk dunia. Saya ulangi, ini kekuatan kita (Indonesia). Hal yang menjadi krisis dunia sekarang adalah pangan dan energi. Itu solusinya ada di Indonesia,” katanya.
Amran lebih lanjut mengatakan pemerintah telah memulai inisiasi pemanfaatan minyak sawit pada program biodiesel sejak 2019, di mana terdapat prototipe pengembangan biodiesel yang terbuat dari 100 persen minyak kelapa sawit (B100).
Amran meyakini yakin prototipe dan uji biodiesel serupa telah banyak dijalankan oleh kementerian maupun lembaga teknis dan industri biodiesel walaupun masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri.
“Saat ini kami ditugaskan untuk mengawal kesiapan pemerintah untuk program implementasi biodiesel B50 tersebut. Tidak hanya dari sisi supply pada kesiapan bahan baku CPO, tetapi lebih luas lagi," katanya.
Amran mengatakan pada prosesnya Kementan menyiapkan dan mengidentifikasi secara cermat bersama dengan Kementerian ESDM dan kementerian/lembaga terkait melaksanakan kajian teknis, ekonomi, fiskal, sarana prasarana, transisi B50, standar mutu dan spesifikasi, kajian bisnis, aspek legalitas hingga uji terap dan road test serta hal-hal teknis lain menuju implementasi B50.
Amran juga mengatakan kekuatan pangan dan biodiesel ada di Indonesia. Menurutnya, potensi yang ada penting dikelola dengan baik, di mana paling tidak Indonesia menguasai 58 persen CPO di dunia.
Dengan begitu B-50 akan memberikan dampak ekonomi, dampak politik, dan sebagainya. Sebagai contoh negara di Benua Eropa, membutuhkan 2,6 juta KL per tahun.
"Jadi, sudah jelas target Indonesia adalah bersiap untuk implementasi penggunaan biodiesel B50. Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B50 di tanah air,” katanya.
Sebagai informasi, pemerintah terus berupaya wujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi pengembangan biodiesel B50.
Biodiesel dapat diandalkan untuk menjadi alternatif mengganti bahan bakar fosil yang mulai terbatas pasokannya.
Biodiesel dinilai berperan strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek, khususnya aspek lingkungan.
Meski demikian, industri kelapa sawit Indonesia masih harus menghadapi berbagai tantangan di 2024. Dari sisi ekonomi global, ketidakpastian masih membayangi pertumbuhan ekonomi global khususnya negara-negara maju.
Pada kesempatan ini hadir Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin selaku Asisten Khusus Menhan, Wakasad Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Andi Syamsudin Arsyad Owner PT. Jhonlin Group.
Kemudian, pengurus GAPKI, pengurus APROBI, Ketua Working Group B50 Andi Nur Alamsyah, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq, Sekjen Kementerian ESDM Deden Kusdiana, serta Heru Tri Widarto selaku Plt. Dirjen Perkebunan.
Setelah memberikan sambutan Amran lantas menjajal mobil road test B50 yang telah menggunakan bahan bakar B50 selama beberapa bulan terakhir.
"Ini adalah hari yang berbahagia, di mana B50 langsung uji coba terdengar engine-nya sangat bagus dan normal," kata Amran. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang