JAKARTA — Mabes Polri terus menguak keterlibatan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir dalam kegiatan pelatihan kelompok yang diduga teroris di pedalaman Nangroe Aceh DarussalamMenurut polisi, semua transaksi keuangan yang diduga dari Ba’asyir ke kelompok yang diduga teroris itu dilakukan secara manual.
Artinya, proses distribusi dana tidak dilakukan melalui transaksi perbankan namun melalui kurir
BACA JUGA: KPK: Parsel Rp 250 Ribu Sudah Cukup
"Untuk sementara,semuanya (diserahkan) secara cash," ujar Kadiv Humas Polri, Brigjen (pol) Iskandar Hasan di Mabes Polri, Rabu (18/8).Menurut pengganti Edward Aritonang itu, dana yang disalurkan diperoleh dari sejumlah donatur yang menyerahkannya langsung ke Ba'asyir
Menurut Iskandar, Ubaid pada September 2009 pernah menemui Ba’asyir di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Pada pertemuan itu Ubaid minta minta biaya untuk operasi di Aceh
BACA JUGA: KPK Terima Rp 49,6 M dari Syaukani
"Dan ABB (Abu Bakar Ba'asyir) setuju dan waktu itu menyerahkan lima juta rupiah kepada Ubaid," sebut Iskandar.Selain memberikan dana secara langsung, Ba’asyir juga memerintahkan Ubaid untuk mengambil sejumlah uang dari beberapa donator
BACA JUGA: SBY Bagi Suvenir, Putri Pahlawan Iri
"Total dana yang diberikan langsung oleh ABB (Abu Bakar Ba'asyir) kepada Ubaid adalah Rp 175 juta dan US$5.000," tambahnya.Ubaid sendiri merupakan bendahara latihan militer di AcehSelain Ubaid, Ba’asyir juga juga menugaskan anggita Jamaah Ansorut Tauhid (JAT) yang bernama Toyib sebagai pengumpul danaMenurut Polisi, jumlah dana yang dikumpulkan Toyib sekitar Rp 100 juta lebih.
Setelah terkumpul, selanjutnya dana diserahkan kepada Dulmatin yang disebut sebagai penanggung jawab pelatihan kelompok bersenjata di pegunungan Jalin, Jantho, Aceh besar.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Otda Setengah-setengah, Rakyat Daerah Belum Merdeka
Redaktur : Tim Redaksi