"Terjadi kesenjangan peradaban, baik dari sisi pendidikan maupun teknologi
BACA JUGA: Ramadan, Parmusi Harapkan KPK Melunak
Semuanya terpusat di Jakarta," kata Elnino, dalam Dialog Kenegaraan "Rakyat Daerah Sudahkah Merdeka?", di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/8).Elnino mencontohkan di daerah asalnya di Gorontalo
BACA JUGA: Menteri Ancam Potong Remunerasi Pegawai BUMN
Ia juga menuding pemerintah pusat meniru gaya "penjajah" dalam menerapkan otonomi daerah yang setengah-setengah.Menurutnya, proyek-proyek pembangunan yang ditempatkan di daerah, langsung dikelola oleh pusat
BACA JUGA: Pengurus Parmusi Siap Jaminkan Diri
"Tidak ingin kehilangan fee," jelasnya.Sementara itu, Amelia Yani, putri dari Pahlawan Revolusi Jenderal Ahmad Yani menilai, rakyat Indonesia secara fisik memang sudah merdeka, karena tidak ada penjajah lagiNamun dari sisi kesejahteraan sosial yang menjadi tuntutan dari kemerdekaan, masih perlu dipertanyakan.
Pengamat politik Cecep Effendi menjelaskan, terjadinya kesenjangan antara daerah dan pusat, adalah karena rasa berbangsa telah memudarKondisi ini menurutnya, diperparah dengan tidak adanya konsep negara kesatuanBelum lagi urusan otonomi yang bertumpu di daerah belum sampai, karena masih diurus pemerintah pusat.
"Urusannya sudah dilimpahkan ke daerah, tapi Kemendiknas (misalnya) punya pegawai 20 ribuanArtinya, otonomi yang ditumpukan di daerah belum sampaiPusat masih enggan menyerahkan kewenangan yang dimiliki," katanya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panggilan Januari, Disuruh ke KPK Juli
Redaktur : Tim Redaksi